Bisnis alat berat pada 2020 masih terdampak pelemahan harga batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis alat berat masih memperlihatkan gerak yang melambat di tahun ini lantaran sektor penyerap terbesarnya yakni tambang batubara masih lesu. Oleh karena itu, para pelaku usaha alat berat mulai melakukan diversifikasi bisnis dan penguatan segmen bisnis lainnya.

Dari segi produksi, Jamaluddin, Ketua Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) memproyeksikan akan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. "Diperkirakan ada sedikit turun sekitar 7% dibandingkan tahun 2019," sebutnya kepada KONTAN, Rabu (29/1).

Baca Juga: United Tractors Menahan Ekspansi, Begini Rekomendasi Analis untuk Saham UNTR


Mengenai capaian tahun lalu angkanya diakui belum final, Hinabi sempat mematok target produksi sekitar 6.000 unit di tahun lalu. Sepanjang triwulan ketiga 2019 Hinabi mencatat produksi alat berat dalam negeri sebesar 4.688 unit dimana dominasi terbesar dari dump truck sebanyak 4.210 unit.

Pelemahan sektor batubara pun diakui distributor eskavator merek Komatsu, PT United Tractors Tbk (UNTR) mempengaruhi proyeksi penjualan perseroan di tahun ini. Sara Loebis, Corporate Secretary UNTR membenarkan bahwa manajemen hanya mematok volume penjualan untuk eskavator tersebut kisaran 2.900 - 3.000 unit di sepanjang tahun ini.

Jumlah tersebut terbilang konservatif karena menyamai angka penjualan UNTR di tahun ini yang berada pada kisaran level 2.900 unit. Meski sektor batubara melemah, perusahaan masih melihat kesempatan yang baik dengan kebutuhan proyek infrastruktur akan alat berat.

Baca Juga: Pembiayaan alat berat diprediksi masih sulit tumbuh tahun ini

Editor: Noverius Laoli