Bisnis unitlink pemain asuransi jiwa mulai membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan unitlink di masa pandemi Covid-19 cukup menatang. Meski sempat melambat, kini penjualan unitlink di sejumlah pemain asuransi jiwa mulai membaik. 

Pada triwulan I 2020, PT Asuransi BRI Life optimistis bisnis unitlink tahun ini akan menggeliat karena melihat tren peningkatan bisnis baru dari jumlah nasabah maupun premi baru. Namun proyeksi tersebut berubah pasca pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada Maret lalu. 

"Bulan April dan Mei kami mengalami penurunan dibandingkan Maret 2020. Bersyukurnya, meski turun tapi aktivitas tim tetap berjalan dan hasilnya masih bisa menyamai bulan yang sama di tahun 2019," kata Direktur Pemasaran BRI Life Anik Hidayati, Rabu (23/9). 


Baca Juga: Mantan bos Jiwasraya dituntut penjara, nasabah: Yang penting klaim cepat dibayar

Untungnya, sejak Juni sampai September 2020, premi unitlink BRI Life naik signifikan baik dari nasabah maupun premi. Bahkan memecahkan rekor penjualan produk unitlink Davestera Brilife sejak diluncurkan 2013. 

Hingga saat ini, unitlink BRI berkontribusi sekitar 27% dari total pendapatan perusahaan. Dengan kontribusi yang besar, perusahaan akan memaksimalkan penjualan di kanal bancassurance milik Bank BRI melalui penguatan kompetensi dan produktivitas tenaga penjualan. 

Selanjutnya, menempatkan tenaga penjualan di seluruh unit kerja Bank BRI di seluruh Indonesia. Lalu melakukan kampanye program benefit pertanggungan Covid-19 bagi nasabah yang membeli produk unitlink Davestera Brilife di bank BRI dan agensi. 

Sedangkan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia mengaku pertumbuhan premi unitlink cenderung stabil di paruh pertama 2020. Meski demikian, pertumbuhan unitlink tidak semasif asuransi tradisional yang mencapai 13% year on year (yoy). 

Baca Juga: BNI dan Jenius saling lengkapi layanan, seperti apa?

"Karena semenjak diberlakukan PSBB dan pandemi, Generali fokus kepada penjualan produk tradisional yang sederhana, mudah dimengerti, dan dengan premi terjangkau untuk memenuhi kebutuhan proteksi masyarakat," CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman. 

Editor: Tendi Mahadi