BlibliMart perkuat bisnisnya di pasar online groceries Jawa Timur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BlibliMart, memperkuat dukungannya terhadap pasar ritel Jawa Timur dengan menghadirkan berbagai fitur, solusi, dan inisiatif untuk memperlancar aktivitas konsumsi.

Berdasarkan data BPS Jawa Timur, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Triwulan II - 2020 menurun hingga -5,9%, sedangkan konsumsi rumah tangga Jatim turun sebanyak -4.79%.

Hal ini dipicu oleh pilihan masyarakat yang lebih memprioritaskan belanja kebutuhan pokok. Oleh karenanya,  segenap pelaku usaha untuk saling bekerjasama untuk memastikan ketahanan dan keberlanjutan industri ritel yang menjadi penggerak ekonomi daerah.


Baca Juga: Ini produk-produk yang laris di Blibli sepanjang semester I-2020

Sejak awal tahun, BlibliMart telah berusaha untuk mendukung pasar Jawa Timur yang merupakan pasar terbesar bagi BlibliMart di luar Jabodetabek.

Perpaduan usaha Blibli dan kondisi pandemi pun mengakselerasi adopsi teknologi digital oleh pelaku pasar Jawa Timur, di mana jumlah seller meningkat sebanyak 2,5 kali di semester pertama 2020 jika dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

“BlibliMart menyediakan solusi bagi seller, termasuk UMKM Jawa Timur, untuk bisa terus melanjutkan usaha di tengah pandemi. Sebagai salah satu industri yang masih dapat terus beroperasi di tengah berbagai pembatasan, Blibli dapat secara konsisten menghadirkan kesempatan pasar bagi seller dengan membuka akses ke pelanggan di seluruh Indonesia.” kata Tatum Ona Kembara, VP Business Growth BlibliMart Category Blibli dalam keterangan resmi, Rabu (30/9).

BlibliMart juga mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia milik pemerintah melalui inisiatif perusahaan, yaitu #KarenaLokalNo1, yang berfokus pada mendorong para pelaku UMKM untuk berjualan secara online.

Blibli membantu para pelaku UMKM berjualan di platform selama pandemi dengan mempercepat proses pendaftaran, meniadakan komisi serta deposito untuk seller baru di BlibliMart, menyediakan modal untuk melakukan pemasaran digital, dan memberikan pelatihan kewirausahaan digital.

“Keberlanjutan bisnis ritel, khususnya UMKM, sangat kritis bagi percepatan pemulihan ekonomi mengingat besarnya kontribusi UMKM baik bagi ekonomi tingkat daerah, dan juga ekonomi tingkat nasional,” lanjut Tatum.

Editor: Yudho Winarto