Boros dalam 5 Hal Ini Akan Menjadikan Seseorang Terjebak di Kelas Menengah



KONTAN.CO.ID - Dalam lanskap ekonomi saat ini, kelas menengah menghadapi tekanan finansial yang semakin meningkat. 

Namun, dengan perencanaan yang cermat dan kebiasaan belanja yang bijak, membangun kekayaan dan mencapai stabilitas finansial adalah sesuatu hal yang mungkin dilakukan.

Namun, pola belanja tertentu dapat menjebak individu untuk tetap berada di kelas menengah. 


Melansir New Trader U, berikut lima kebiasaan pemborosan uang sehari-hari yang dapat menghambat pertumbuhan finansial Anda dan cara mengatasinya:

1. Perangkap Perumahan

Memiliki rumah telah lama menjadi landasan aspirasi kelas menengah. Namun, jika tidak disikapi dengan bijak, mimpi ini dapat dengan cepat menjadi beban finansial.

Menurut NBC News, pada tahun 2022, hampir 30% pemilik rumah kelas menengah membeli rumah yang harganya lebih dari 30% dari pendapatan mereka. Pembebanan biaya perumahan yang berlebihan ini dapat berdampak luas pada kesehatan finansial Anda.

Jika Anda mengalokasikan terlalu banyak pendapatan untuk perumahan, Anda memiliki lebih sedikit uang untuk tabungan, investasi, dan pengeluaran penting lainnya.  Ketidakseimbangan ini dapat menghambat kemampuan Anda untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu. 

Baca Juga: 5 Penyebab Seseorang jadi Miskin Meski Memiliki Gaji di Atas Rata-Rata

Perangkap lain di pasar perumahan adalah godaan untuk sering melakukan pembiayaan ulang. Meskipun pembiayaan ulang terkadang dapat menghasilkan suku bunga yang lebih rendah, pembiayaan ulang sering kali disertai dengan biaya yang besar dan dapat memperpanjang jangka waktu pinjaman, sehingga membuat Anda terlilit utang lebih lama. 

Untuk menghindari jebakan perumahan, pertimbangkan strategi berikut:

- Berpikir jangka panjang: Pertimbangkan potensi pendapatan masa depan dan kebutuhan keluarga Anda saat membeli rumah. Rumah yang sesuai dengan anggaran Anda sekarang mungkin akan menjadi beban keuangan dalam beberapa tahun. - Berhati-hatilah dengan pembiayaan ulang: Hanya jika penghematan jangka panjang secara signifikan lebih besar daripada biayanya, dan hindari memperpanjang jangka waktu pinjaman Anda jika memungkinkan. - Pertimbangkan lokasi dengan cermat: Terkadang, memilih rumah di daerah yang lebih murah dapat memberikan keseimbangan yang lebih baik antara kualitas hidup dan stabilitas keuangan. - Ingatlah bahwa semakin lama KPR, semakin banyak biaya bunga yang Anda bayarkan selama masa pinjaman dan semakin lambat Anda membangun ekuitas di rumah Anda. 

Baca Juga: 10 Tanda Umum Seseorang Terjebak di Kelas Menengah dan Cara Mengubah Nasibnya

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie