BPS jelaskan faktor-faktor pendorong inflasi pada Februari 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan harga (inflasi) di sepanjang bulan Februari 2021.  Menurut catatan otoritas statistik, inflasi pada bulan laporan sebesar 0,10% month to month (mom). 

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, bila menilik dari kelompok pengeluaran, yang memberi andil terbesar dalam inflasi pada bulan Februari 2021 adalah kelompok transportasi. 

“Kelompok transportasi pada bulan Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,30% mom dan andil sebesar 0,04%,” ujar Suhariyanto, Senin (1/3) via video conference. 


Ada 2 komoditas yang dominan memberi andil inflasi dari kelompok ini. Pertama, kenaikan tarif jalan tol dengan andil inflasi sebesar 0,02%. Dari 90 kota yang dipantau, terjadi peningkatan harga tarif jalan tol di 6 kota, dengan kenaikan tertinggi di Surabaya dan Bekasi. 

Baca Juga: BPS: Awal 2021, jumlah kunjungan wisman masih merosot

Kedua, kenaikan tarif angkutan udara di beberapa tempat, sehingga komoditas ini memberikan andil pada inflasi sebesar 0,01%.

Selain kelompok pengeluaran transportasi, inflasi juga disundut oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,07% mom dengan andil pada inflasi 0,02%. 

Dari kelompok ini, yang memberi andil pada inflasi adalah cabai rawit dan ikan segar. Kedua komoditas ini memberi andil pada inflasi masing-masing sebesar 0,02%. Peningkatan harga dua komoditas tersebut dipengaruhi cuaca yang kurang mendukung. 

“Karena cuaca yang kurang bagus akhir-akhir ini, harga cabai rawit di pasar mengalami peningkatan. Kemudian untuk ikan, karena cuaca yang agak ekstrem di beberapa wilayah menyebabkan nelayan tidak melaut dan pasokan ikan segar menurun,” ujar Suhariyanto. 

Namun, ada beberapa komoditas dalam kelompok tersebut yang mengalami penurunan harga sehingga memberi andil pada deflasi. Contohnya, daging ayam ras dan telur ayam ras yang memberi andil pada deflasi masing-masing 0,02%.

Baca Juga: BPS: Inflasi Februari 2021 sebesar 0,10% mom

Editor: Noverius Laoli