KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China dan Amerika Serikat memang telah menandatangani kesepakatan dagang Fase I beberapa waktu lalu. Namun, bukan berarti ancaman perang dagang sudah mereda. Selain perang dagang, ekonomi China kini memiliki ancaman baru. Yakni, angka kelahiran yang terus menurun. Jumlah bayi baru lahir sepanjang 2019 di China merosot tajam ke level terendah dalam enam dekade terakhir. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran tentang dampak minimnya angka kelahiran terhadap ekonomi Negeri Panda. Selain itu, muncul keraguan mengenai kemampuan negara untuk menyokong populasi manula yang tumbuh dengan cepat di tahun-tahun mendatang. Melansir data South China Morning Post, berdasarkan data Badan Statistik Nasional China, jumlah bayi yang dilahirkan di China mencapai 14,65 juta bayi pada tahun lalu. Angka itu turun dari posisi 15,23 juta pada 2018. Angka tahun lalu adalah yang terendah sejak 1961.
Bukan hanya perang dagang, ini ancaman terbaru bagi ekonomi China
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China dan Amerika Serikat memang telah menandatangani kesepakatan dagang Fase I beberapa waktu lalu. Namun, bukan berarti ancaman perang dagang sudah mereda. Selain perang dagang, ekonomi China kini memiliki ancaman baru. Yakni, angka kelahiran yang terus menurun. Jumlah bayi baru lahir sepanjang 2019 di China merosot tajam ke level terendah dalam enam dekade terakhir. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran tentang dampak minimnya angka kelahiran terhadap ekonomi Negeri Panda. Selain itu, muncul keraguan mengenai kemampuan negara untuk menyokong populasi manula yang tumbuh dengan cepat di tahun-tahun mendatang. Melansir data South China Morning Post, berdasarkan data Badan Statistik Nasional China, jumlah bayi yang dilahirkan di China mencapai 14,65 juta bayi pada tahun lalu. Angka itu turun dari posisi 15,23 juta pada 2018. Angka tahun lalu adalah yang terendah sejak 1961.