Bukit Asam (PTBA) buka opsi diversifikasi pasar karena harga batubara tertekan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga batubara yang tercermin dalam Harga Batubara Acuan (HBA) mulai merosot terimbas pandemi Corona. Setelah sempat merangkak naik dalam dua bulan terakhir, HBA April 2020 dipatok di angka US$ 65,77 per ton.

Angka itu turun US$ 1,31 dari HBA Maret yang ada di angka US$ 67,08 per ton. Pandemi Corona menambah tekanan pada bisnis batubara yang telah mengalami tren pelemahan harga sejak tahun lalu.

Sejumlah emiten pun mengatur strategi untuk memitigasi dampak pandemi, tak terkecuali bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA).


Baca Juga: IHSG turun 3,18%, ini 10 saham net sell terbesar asing pada Rabu (8/4)

Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa mengungkapkan, HBA April cukup menggambarkan kondisi pasar batubara di tengah pandemi Corona, termasuk dampak yang ditimbulkan seperti lockdown di India yang merupakan salah satu konsumen terbesar batubara.

"Menurunnya konsumsi batubara karena beberapa negara juga mulai membatasi konsumsinya sehingga demand menurun menyebabkan index menurun," kata Hadis kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Dalam hitungan PTBA, sambungnya, kondisi pasar dan harga batubara pada triwulan I tahun ini mengalami penurunan sebanyak 25%-30% dibandingkan indeks pada Triwulan I tahun lalu yang masih berada di atas US$ 90 per ton.

Baca Juga: Permintaan lesu imbas corona, harga batubara acuan April turun jadi US$ 65,77 per ton

"Berdasarkan kondisi Pandemi Corona ini, dan HBA yang sudah menurun, proyeksi rerata harga dan juga permintaan batubara di sepanjang tahun akan mengalami penurunan," ungkapnya.

Editor: Noverius Laoli