KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) mencatatkan kenaikan penjualan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) dan ekspor pada kuartal I-2023. Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie C, menjelaskan, total produksi batubara PTBA pada triwulan I 2023 mencapai 6,8 juta ton, tumbuh 7% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 6,3 juta ton. "Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batubara sebesar 26% menjadi 8,8 juta ton," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/5).
Baca Juga: Pengamat: Dari Jajaran BUMN, Hanya Emiten Bank yang Menarik Saat Ini Adapun pada triwulan I 2023, Apollo menambahkan, pihaknya mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,6 juta ton atau naik 59% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi
Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,2 juta ton atau tumbuh 10% secara tahunan. Mengutip pemaparan Apollo sebelumnya, tahun ini PTBA tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari koreksi harga batubara hingga kondisi geopolitik.
Adapun Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan. Apollo menjelaskan kenaikan itu karena biaya jasa penambangan, bahan bakar, royalti hingga angkutan kereta api.
Baca Juga: Laba Bersih Emiten Tambang Tumbuh Tipis di Kuartal I, Tanda Pesta Batubara Bubar? Nah, perihal gangguan di jalur kereta api Sumatra Selatan (Sumsel) - Lampung yang ambles beberapa waktu lalu, Apollo memastikan perbaikan terus dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Editor: Noverius Laoli