Bukit Asam (PTBA) fokus Garap PLTU Sumsel 8 dan PLTU Feni



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus disibukan dengan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Saat ini, perusahaan tersebut sedang menggarap proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dan PLTU Feni Halmahera Timur.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Hadis Surya Palapa menyampaikan, PLTU Sumsel 8 terdiri dari dua unit dengan total kapasitas sebesar 2x620 megawatt (MW). Saat ini, proyek PLTU Sumsel 8 sedang dalam tahap konstruksi fisik dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2021 untuk unit I dan tahun 2022 untuk unit II.

Baca Juga: Bukit Asam mendapat amanat untuk mengelola perusahaan tambang Heru Hidayat


“PLTU Sumsel 8 akan menggunakan batubara dengan kadar kalori 4.200 kcal/kg,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2) lalu.

Ia bilang, nilai investasi untuk pembangunan PLTU Sumsel 8 mencapai US$ 1,68 miliar.

Catatan Kontan.co.id, PLTU Sumsel 8 dikelola oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Perusahaan ini merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Hadis menyebut, PTBA mendapat porsi kepemilikan saham di konsorsium tersebut sebanyak 45%.

Lebih lanjut, sifat PLTU Sumsel 8 sebagai pembangkit mulut tambang memiliki keuntungan tersendiri bagi PTBA. Ini mengingat PLTU tersebut masih berlokasi di dekat area tambang batubara PTBA di Muara Enim, Sumatra Selatan.

Dengan begitu, perusahaan ini akan dimudahkan dalam urusan distribusi batubara dari lokasi tambang menuju PLTU, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan menjadi lebih rendah.

Di samping itu, PTBA juga tengah menjalankan proyek PLTU Feni di Halmahera Timur. Proyek ini merupakan bentuk kerja sama antara PTBA dengan perusahaan tambang pelat merah lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Editor: Herlina Kartika Dewi