Bunga deposito turun, likuiditas bank masih ketat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bunga deposito perbankan terus melandai. Tren penyusutan bunga deposito ini menandakan ruang peningkatan biaya dana alias cost of fund perbankan mulai terbatas.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sampai dengan Oktober 2019 lalu rerata tertimbang suku bunga deposito sudah menurun 12 basis poin (bps) dibandingkan dengan level September 2019 menjadi 6,45%.

Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Mahelan Prabantarikso menyebut, kendati BI sudah menurunkan bunga acuan sebanyak empat kali dengan total penurunan 100 bps menjadi 5% di tahun ini, suku bunga di pasar masih belum turun signifikan.


"Persaingan antar-perbankan dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK) juga semakin ketat," ujar Mahelan kepada Kontan.co.id, Senin (25/11).

Baca Juga: GWM dipangkas, ini proyeksi bankir terkait suku bunga kredit

Mahelan memperkirakan, cost of fund BBTN masih akan bertengger pada level 5,6% hingga pengujung tahun. Walau masih terbilang tinggi, Mahelan mengisyaratkan bahwa penurunan cost of fund bisa lebih besar di tahun 2020.

"Cost of fund DPK BTN diperkirakan akan berada pada kisaran 5,1% hingga 5,3%," terang kata dia.

Catatan saja, pada kuartal-III 2019 cost of fund deposito BTN terbilang sangat tinggi yakni mencapai 7,75%. Sementara cost of fund DPK tercatat mencapai 6,05% akhir September 2019 lalu.

Gejala serupa juga terjadi di beberapa bank milik pemerintah daerah. 

Editor: Wahyu T.Rahmawati