Bursa berjangka dinilai bakal ciptakan iklim investasi kripto yang kondusif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal dibentuknya bursa berjangka aset kripto di Indonesia, jadi harapan pedagang aset kripto akan prospek perdagangan ke depan. Apalagi, tembusnya harga bitcoin ke level US$ 51.000 per btc dan masih menunjukkan tren bullish tersebut, mulai mendapat perhatian dari investor Tanah Air.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), saat ini sudah ada 13 calon pedagang aset kripto yang menerima sertifikat pendaftaran untuk perizinan bertransaksi di bursa berjangka kripto. Nantinya, ke-13 calon pedagang tersebut bakal memperoleh persetujuan sebagai pedagang fisik aset kripto dari Bappebti di 31 Maret 2021. 

Untuk membentuk Pasar Fisik Aset Kripto dibutuhkan beberapa lembaga seperti bursa berjangka, lembaga kliring berjangka hingga pedagang fisik aset kripto. Dari informasi terakhir yang diperoleh Kontan, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sudah mengajukan permohonan untuk menjadi bursa berjangka aset kripto dan tinggal menunggu restu. 


Baca Juga: Termasuk curi uang kripto di Indonesia, AS dakwa 3 pejabat intelijen Korea Utara

CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan, izin perdagangan dari Bappebti bakal memiliki kekuatan hukum yang lebih baik bagi para pedagang aset kripto. Ditambah lagi, aturan soal aset kripto baru dibentuk. 

"Kita tentunya mendukung kebijakan pemerintah tentang aset kripto, karena tujuan pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, khususnya di bidang blockchain dan investasi aset kripto," jelas Oscar kepada Kontan, Kamis (18/2).

Selain itu, Oscar mengaku perlunya dibuat peraturan atau kebijakan pemerintah terkait perdagangan aset kripto, mengingat teknologi dan inovasi aset kripto dan blockchain yang terus berkembang. 

Untuk itu, dia menyambut baik langkah pemerintah dalam hal ini Bappebti untuk menjaga iklim bisnis aset kripto di Indonesia. "Aset kripto dan blockchain perlu mendapatkan perhatian pemerintah seperti ini. 

Kebijakan pemerintah akan menciptakan iklim usaha yang kondusif, sekaligus menambah perlindungan kepada masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi dan trading aset kripto," tambahnya. 

Baca Juga: Bappebti: Transaksi harian aset kripto Indonesia naik 10 kali lipat

Apalagi, Oscar memandang bahwa tahun ini bakal menjadi tahun dengan tren bullish atau peningkatan harga berlanjut untuk aset kripto. Tahun lalu, tren bullish sudah dimulai, ketika Bitcoin mengalami peningkatan sekitar 400%, dari Rp 100 juta-an menjadi Rp 500 juta-an. Saat ini, Bitcoin sudah berada di harga sekitar Rp 740 juta.

Ditambah lagi, sejak tahun lalu sampai awal tahun ini sudah ada beberapa nama korporasi besar yang muncul untuk membeli Bitcoin. Sebut saja Square, Tudor Investment Corp, JP Morgan dan teranyar ada Tesla. 

"Mereka membeli Bitcoin karena Bitcoin sudah bisa menjadi aset safe haven di kala pandemi dan dapat menjadi nilai lindung inflasi yang baik," tambah Oscar.

Editor: Tendi Mahadi