KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan ambisinya untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam portofolio bisnisnya. Hal ini sejalan dengan upaya Pertamina mengawal transisi energi dan dekarbonisasi. Daniel Purba, SVP Strategic & Investment Pertamina mengatakan, Pertamina menargetkan peningkatan bauran EBT dari 1% pada tahun 2021 menjadi 17% pada tahun 2030 mendatang. Seiring dengan itu, Pertamina juga menargetkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 30% pada tahun 2030. Maka dari itu, investasi dalam jumlah yang besar wajib dilakukan oleh Pertamina. Lantas, dalam waktu 5 tahun atau di periode 2022—2026, total belanja modal atau capital expenditure (capex) Pertamina di sektor EBT mencapai US$ 11 miliar. Porsi capex EBT Pertamina mencapai 14% dari total capex perusahaan pelat merah tersebut di periode yang sama.
Capex Pertamina di Sektor EBT Mencapai US$ 11 Miliar di Periode 2022-2026
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan ambisinya untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam portofolio bisnisnya. Hal ini sejalan dengan upaya Pertamina mengawal transisi energi dan dekarbonisasi. Daniel Purba, SVP Strategic & Investment Pertamina mengatakan, Pertamina menargetkan peningkatan bauran EBT dari 1% pada tahun 2021 menjadi 17% pada tahun 2030 mendatang. Seiring dengan itu, Pertamina juga menargetkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 30% pada tahun 2030. Maka dari itu, investasi dalam jumlah yang besar wajib dilakukan oleh Pertamina. Lantas, dalam waktu 5 tahun atau di periode 2022—2026, total belanja modal atau capital expenditure (capex) Pertamina di sektor EBT mencapai US$ 11 miliar. Porsi capex EBT Pertamina mencapai 14% dari total capex perusahaan pelat merah tersebut di periode yang sama.