Caplok Jiwasraya Putra, Taspen juga bidik peluang bisnis dari nasabah BTN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Taspen (Persero) berhasil menjadi pemilik saham mayoritas Asuransi Jiwasraya Putra (AJP), setelah mengalahkan tiga pesaingnya dari luar.

Dengan kepemilikan saham mayoritas, Taspen dan Bank BTN bisa kerja sama cross selling untuk produk masing - masing. Melalui anak usahanya, Taspen Life akan pasarkan produk asuransi jiwa dengan memanfaatkan customer base dari BTN.

Baca Juga: Sah! Taspen Memenangkan Divestasi Asuransi Jiwasraya Putra


"Kita jualan life insurance, bancassurance dan lainnya. Bank BTN juga bisa cross selling ke kita. Jadi bisa saling menguntungkan dengan BTN," Direktur Utama Taspen Antonius Steve, Rabu (17/6).

Steve menjelaskan, Taspen Life akan menyediakan asuransi untuk program Bank BTN seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), KPR BTN Subsidi serta bancassurance. "Jiwasraya Putra ini jadi besar sekali karena ke depan, ada program rumah untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan yang paling cocok itu BTN. Itukan ada jutaan rumah," terangnya.

Terlebih, kata dia, saat ini program kredit perumahan terbesar masih milik BTN. Dengan potensi pasar BTN yang besar, Taspen tertarik masuk ke Jiwasraya Putra. "Kami tahu kebutuhan perumahan besar, maka itu mau kerja sama dengan perumahan milik BTN," ungkapnya.

Untuk menunjang program perumahan, Taspen juga akan gandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk Perumahan Nasional (Perumnas). Dengan begitu, program ini bisa terintegrasi dan memudahkan kerja sama.

Baca Juga: Sidang Jiwasraya, Pengacara Syahmirwan: 2008 Jiwasraya Sudah Insolven Rp 6,7 Triliun

Menurutnya, kerja sama ini dinilai sangat menguntungkan, sehingga investor asing juga tertarik masuk Jiwasraya Putra. Bahkan, ia memproyeksi kerja sama dengan Bank BTN bisa kerek 10% - 20% dari total investasi perusahaan untuk tiga sampai lima tahun ke depan.

"Dari kerja sama asuransi dengan BTN, maka otomatis tiap tahun sebagian besar masuk ke kita. Itu besar sekali, ratusan miliar bisnisnya. Dan itu, baru dari KPA dan KPR saja," ungkapnya.

Editor: Tendi Mahadi