Cara menghilangkan lemak di perut agar pinggul tampak lebih langsing



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Memiliki lemak di perut menyebabkan terlihat buncit dan tidak percaya diri. Tapi tenang, ada banyak cara menghilangkan lemak di perut agar kamu terlihat lebih langsing.

Lemak perut yang disebut lemak visceral adalah jenis lemak yang sangat berbahaya. Penelitian menunjukkan hubungan kuat antara lemak visceral dengan penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Untuk alasan ini, menghilangkan lemak perut dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kenyamanan Anda, termasuk perut langsing.


Keberadaan lemak visceral di perut memang kurang terlihat jika dibandingkan dengan lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit. Tapi, peningkatan ukuran lingkar pingang yang nyata tetap bisa menunjukkan adanya penumpukan atau penambahan lemak visceral.

Jadi, Anda dapat mengukur lemak perut ini dengan mengukur lingkar pinggang Anda memakai meteran. Memiliki ukuran lingkar pinggang di atas 102 cm pada pria dan 88 cm pada wanita bisa menjadi indikator bahwa Anda mengalami obesitas abdominal atau obesitas sentral, yakni kondisi kelebihan lemak perut.

Baca juga: 7 Cara menurunkan berat badan dan mempertahankannya yang direkomendasikan CDC

Strategi penurunan berat badan tertentu dapat menargetkan atau menghilangkan lemak di area perut lebih banyak daripada area tubuh lainnya. Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan lemak perut yang baik dicoba demi kesehatan dan perut menjadi lebih langsing:

1. Batasi konsumsi makanan yang dimaniskan dengan gula

Cara pertama menghilangkan lemak agar perut lebih langsing adalah dengan mengurangi konsumsi makanan mengandung banyak gula. Makan banyak jenis makanan atau minuman yang dimaniskan dengan gula bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Melansir Health Line, studi menunjukkan bahwa tambahan gula memiliki efek berbahaya yang unik pada kesehatan metabolisme. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kelebihan gula, sebagian besar karena fruktosa dalam jumlah besar, dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar perut dan hati Anda.

Gula sendiri adalah setengah glukosa dan setengah fruktosa. Ketika Anda makan banyak gula tambahan, hati akan dipenuhi oleh fruktosa dan dipaksa untuk mengubahnya menjadi lemak. Beberapa percaya bahwa ini adalah proses utama di balik efek berbahaya gula pada kesehatan.

Ini meningkatkan lemak perut dan lemak hati yang bisa menyebabkan resistensi insulin dan berbagai masalah metabolisme. Gula cair lebih buruk dalam hal ini. Otak tampaknya tidak mencatat kalori cair dengan cara yang sama seperti kalori padat.

Jadi, ketika Anda minum minuman yang dimaniskan dengan gula, Anda pada akhirnya cenderung makan lebih banyak kalori total.

Sebuah studi mengamati bahwa anak-anak 60 persen lebih mungkin mengembangkan obesitas dengan setiap tambahan porsi harian minuman manis. Maka dari itu, demi kesehatan yang lebih baik lagi, cobalah untuk meminimalkan jumlah gula dalam makanan Anda dan pertimbangkan untuk tidak mengonsumsi minuman manis sama sekali.

Ini termasuk minuman yang dimaniskan dengan gula, soda manis, jus buah, dan berbagai minuman olahraga tinggi gula. Baca label untuk memastikan produk tidak mengandung gula rafinasi.

Ingatlah bahwa makanan yang dipasarkan sebagai makanan kesehatan bahkan dapat mengandung banyak gula. Pahami juga bahwa efek kesehatan makanan manis ini tidak berlaku untuk buah utuh yang memiliki banyak serat yang dapat mengurangi efek negatif fruktosa.

Editor: Adi Wikanto