Cara Mengitung THR Pekerja Sesuai Masa Kerja dan Buruh Harian Lepas



KONTAN.CO.ID - Tunjangan hari raya atau THR adalah hak pekerja atau buruh dan kewajiban pengusaha. Untuk itu, para pekerja atau buruh sebaiknya mengetahui cara menghitung THR sesuai dengan masa kerja. 

Aturan mengenai perhitungan THR atau cara menghitung THR diatur dalam PP Nomor 36 Tahun 2021 dan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016.

THR keagamaan wajib dibayarkan sekali dalam setahun oleh pengusaha kepada pekerja/buruh yang memiliki masa kerja 1 bulan (secara terus menerus) atau lebih. 


THR juga wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan. Pemerintah juga telah menetapkan rumus menghitung THR keagamaan 2021.  

Lantas, bagaimana cara menghitung THR?

Baca Juga: THR Dibayar Kapan & Siapa yang Berhak Menerimanya? Ini Ketentuan Pembayaran THR 2022

1. Cara menghitung THR pekerja masa kerja lebih dari 1 tahun 

Bagi pekerja dengan masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih akan mendapatkan THR sebesar satu bulan upah atau gaji.  

Penghitungan upah sebulan yang dimaksud adalah upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih (clean wages), atau upah pokok termasuk tunjangan tetap. 

Bisa juga penghitungan THR-nya sesuai penetapan perusahaan jika THR yang ditetapkan perusahaan lebih tinggi dibanding THR yang diatur pemerintah. 

2. Cara menghitung THR pekerja masa kerja kurang dari 1 tahun 

Sementara bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun atau 12 bulan maka besaran THR tergantung masa kerja. Cara menghitung THR proporsional tersebut adalah sebagai berikut:

  • (masa kerja:12)  x 1 bulan upah 
Ilustrasinya adalah sebagai berikut: 

Jika seorang pekerja mempunyai gaji atau upah sebulan Rp 3.800.000 dan masa kerja 8 bulan, maka berikut cara menghitung THR-nya: 

  • (8:12 x 3.800.000) = Rp 2.533.333  
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Berbuka Puasa di 5 Kota Besar Hari ini Senin 11 April 2022