Cara menyembuhkan anak yang positif Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Semakin banyak anak yang positif Covid-19 akibat terinfeksi virus corona. Bagaimana cara menyembuhkan anak yang positif Covid-19?

Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia cukup tinggi. Bahkan angkat kematian anak akibat Covid di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Padahal, menurut ahli, kasus Covid-19 pada anak sangat rendah. Simak cara menyembuhkan Covid-19 pada anak berikut ini.

Mengidentifikasi gejala Covid-19 pada anak-anak memang lebih sulit lantaran gejalanya mirip dengan berbagai penyakit anak pada umumnya. Gejala Covid-19 yang sering muncul pada anak-anak antara lain demam dan batuk.

Cara menangani anak menunjukkan gejala Covid-19


Jika anak demam, atau menunjukkan gejala lain, Anda harus curiga jika anak terkena virus corona. Pasalnya, sulit dibedakan jika hanya dengan pengamatan visual. Anda patut waspada terutama jika demam disertai berbagai gejala pernapasan, seperti batuk, pilek, tidak nafsu makan, atau mual dan muntah.

Anda harus segera menghubungi dokter atau membawa anak Anda untuk tes PCR. Tes ini bisa berguna untuk menentukan rencana perawatan berikutnya.

Jika hasilnya positif Covid-19, dokter akan menilai dari kondisi anak apakah anak bisa dirawat dan melakukan isolasi mandiri di rumah atau perlu dirawat di rumah sakit. Namun, tidak perlu khawatir, kebanyakan kasus anak bisa dirawat di rumah.

Baca juga: Klaim asuransi terkait covid-19 naik sejalan peningkatan kasus corona

Cara merawat anak positif Covid-19 di rumah

Paling utama, cara merawat anak yang positif Covd-19 di rumah adalah mengikuti arahan dan mengonsumsi obat-obatan dari dokter jika ada. Selain itu, Anda bisa menemani anak Anda agar merasa lebih sehat. Jika anak demam, Anda bisa memberikan parasetamol untuk menurunkan panas.

Pastikan anak Anda istirahat yang cukup untuk mendukung sistem imunnya. Asupan nutrisi dan cairan pada anak juga sangat penting untuk mengoptimalkan pengobatan Covid-19 pada anak.

Pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, berikan ASI atau susu botol dalam jumlah yang lebih sedikit tetapi sering. Ini akan menjaga anak dari dehidrasi tanpa menimbulkan mual yang memicu muntah.

Pada bayi lebih dari 6 bulan hingga anak-anak, Anda juga harus memberikan minuman dan makanan dalam porsi kecil, tetapi frekuensinya meningkat. Untuk memotivasi anak agar mau minum banyak, Anda bisa mengganti asupan cairannnya dengan susu, jus buah yang dibekukan, milkshake, dan berbagai variasi minuman kesukaan anak.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makanan, Anda bisa mencoba memberinya berbagai makanan dalam porsi kecil. Beberapa ide makanan ketika anak sakit antara lain roti lapis kecil, sup, roti bakar, nasi putih, pasta, jelly, dan es krim. Selain itu, berikan juga buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, stroberi, dan melon.

Editor: Adi Wikanto