Cari dana segar, puluhan emiten siap rights issue dan private placement



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian dana segar di pasar saham masih semarak di tengah kondisi pandemi. Kontan.co.id mencatat, setidaknya ada 23 emiten yang akan melepaskan saham baru, baik dengan mekanisme rights issue maupun private placement.

Sebut saja PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang akan rights issue sebanyak 24 miliar saham. Sebelumnya, Direktur dan Investor Relations BRMS Herwin Hidayat menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan demi untuk mendanai pengembangan bisnis BRMS, diantaranya untuk pembangunan atas tambahan pabrik pengolahan dengan kapasitas produksi 4.000 ton bijih emas per hari.

Pabrik ini diperlukan untuk mengolah bijih emas dari penambangan di prospek lokasi Hill Reef di Palu. BRMS juga akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pembangunan fasilitas pendukung dan pembelian peralatan penambangan.


Ada juga PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang berencana menerbitkan 1,13 miliar saham baru. Emiten yang bergerak di bidang transportasi ini akan menggunakan dana segar hasil rights issue salah satunya untuk keperluan pengembangan usaha baru, yakni Anteraja.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Akan Menguasai BRI Syariah (BRIS), Publik Terdilusi Jadi 4,4%

Emiten pengelola rumah sakit OMNI, yakni PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) itu bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham.  SAME akan menggunakan dana yang dihimpun lewat rights issue untuk ekspansi dan investasi usaha.

Selain itu, emiten yang bergerak di sektor keuangan juga turut meramaikan pencarian dana lewat rights issue, mulai dari PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), hingga PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, saat ini aksi rights issue yang dilakukan emiten tersebut tidak begitu menarik dari sisi investor. Sebab, saat ini hal yang dicari oleh investor adalah keuntungan (gain).

Sedangkan apabila emiten hanya memberikan saham saja tanpa pemanis berupa waran, Okie menilai aksi korporasi tersebut kurang menarik untuk saat ini. “Terlebih untuk investor jangka panjang dan menengah, potensi dari recovery tersebut membutuhkan waktu, sehingga untuk jangka pendek tentu kinerja emiten belum dapat maksimal,” ujar Okie kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Refinancing utang anak usaha, Surya Esa (ESSA) private placement 1,43 miliar saham

Editor: Wahyu T.Rahmawati