Catat! Ini 5 mitos tentang vaksin Covid-19 yang tidak benar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu upaya untuk menangani pandemi Covid-19 adalah dengan melakukan peluncuran program vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi di berbagai negara. 

Sayangnya, ada banyak informasi yang salah seputar vaksin Covid-19 sehingga tidak sedikit orang yang ragu bahkan menolak vaksinasi. 

Penting untuk memahami fakta-fakta tentang Covid-19 agar tidak mudah termakan informasi palsu yang beredar melalui media sosial maupun aplikasi pengiriman pesan. 


Dilansir Missouri University Health Care dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah mitos tentang vaksin Covid-19 yang tidak benar: 

1. Mitos: Vaksin Covid-19 tidak aman karena dikembangkan dengan cepat 

Fakta: Vaksin Covid-19 terbukti aman karena telah melalui serangkaian proses pengujian dengan standar yang ketat. 

Berbagai tahapan uji klinis harus dilewati hingga vaksin Covid-19 terbukti aman dan efektif serta memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat. 

Baca Juga: UPDATE vaksinasi corona di Jakarta Rabu 21 Juli 2021 sudah 6.652.011, sekitar 75,5%

2. Mitos: Vaksin Covid-19 akan mengubah DNA 

Fakta: Vaksin Covid-19 tidak mengubah atau berinteraksi dengan DNA dengan cara apapun sehingga tidak benar jika vaksin dapat mengubah DNA. Baik vaksin MRNA maupun vektor virus Covid-19 mengirimkan instruksi (materi genetik) ke sel untuk membangun perlindungan terhadap virus corona.

Namun, materi genetik itu tidak pernah memasuki inti sel, yang merupakan tempat DNA tersimpan. 

Baca Juga: Studi terbaru: Vaksin Sinopharm bentuk antibodi yang lebih lemah atas varian Delta

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie