KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten
furniture rumah tangga PT Integra Indocabinet Tbk (
WOOD) catatkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Melansir laporan keuangannya WOOD mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 10%
year on year (yoy) menjadi Rp 977,54 miliar. Adapun laba berjalannya juga kerap tumbuh 8,85% yoy menjadi Rp 123,06 miliar dari sebelumnya Rp 113,74 miliar.
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) buka semua opsi untuk melepas 20% saham Sebelumnya WOOD pernah menargetkan pendapatan hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 3 triliun dan kontribusi ekspornya bisa di atas 20%. Kendati demikian walau mencatat kinerja positif, perolehan pendapatan WOOD di semester I masih jauh dari targetnya .
Corporate Secretary & Head of Investor Relation WOOD, Wendy Chandra menyatakan upaya menuju ke target Rp 3 triliun akan bergantung pada kecepatan produksi dari kapasitas produk baru. “Pada semester I ini WOOD sudah menyelesaikan pabrik untuk fasilitas produksi
wooden blind dan
millwork/white prime molding,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Baca Juga: Mitra Keluarga: Pertumbuhan pendapatan semester II akan sulit tanding awal tahun Wendi menyatakan sampai saat ini WOOD belum berencana untuk mengoreksi targetnya. Sebab menurut Wendy pendapatan di semester I ini masih wajar karena perolehan di enam bukan pertama memang lebih kecil dibandingkan semester II. Hal ini disebabkan penjualan produk kayu bersifat musiman, artinya ada waktu tertentu penjualan produk WOOD akan tinggi.
Pada paruh kedua nanti, Wendy optimistis WOOD dapat mencapai targetnya. Oleh sebab itu, WOOD telah menyasar peluang dan strategi untuk mencapai pendapatan sesuai target. Momentum yang dimanfaatkan WOOD di semester 2 ini adalah momen
black friday,
thanksgiving dan tahun baru.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) buka jaringan baru di markas besar Vale Indonesia (INCO) Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menunjang penjualan WOOD salah satunya kebijakan antidumping dan
antisubsidy duty terhadap China.
Editor: Tendi Mahadi