Cek Rekomendasi Saham-Saham Middle & Small Cap Pilihan Analis Jelang Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kategori saham dengan kapitalisasi pasar menengah dan mini (middle & small cap) punya prospek yang tak kalah menarik dari saham keping biru berkapitalisasi pasar jumbo (big cap). Hanya saja, pelaku pasar perlu lebih jeli memilih saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga tersebut.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengatakan, ada dua katalis penting yang menghampiri bursa saham di periode kuartal IV ini. Pertama, antisipasi pelaku pasar terhadap musim rilis laporan keuangan kuartal III serta fenomena window dressing.

Kedua katalis itu tidak hanya menerpa saham-saham big cap, tapi berpotensi menjalar ke saham middle & small cap. "Tapi bisa juga jadi sentimen negatif, tergantung dari datanya (hasil kinerja di laporan keuangan)," kata William kepada Kontan.co.id, Minggu (15/10).


Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo sepakat, daya tarik saham middle & small cap tergantung dari kondisi fundamental dan katalis yang mengiringinya pada periode akhir tahun ini. Apalagi, sejumlah sentimen eksternal membayangi pasar saham.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (16/10) Berikut Ini

Mulai dari efek tensi geopolitik konflik Israel - Palestina, perlambatan ekonomi global, hingga potensi kenaikan suku bunga The Fed. Selain daya tahan terhadap sentimen eksternal, likuiditas saham juga berperan penting.

"Kalau likuiditasnya bagus, terus ada katalis yang berpotensi mendorong harga, biasanya menjadi pilihan," imbuh Wisnu. 

Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus turut melihat rilis kinerja kuartal III, sentimen suku bunga The Fed, pelemahan rupiah, serta perkembangan tensi geopolitik akan banyak memengaruhi volatilitas saham middle dan small cap.

Apalagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih cenderung bergerak sideways dalam beberapa bulan terakhir.

"Pasar masih mencermati berbagai sentimen yang ada saat ini. Investor sebaiknya trading jangka pendek terlebih dahulu sambil melihat perkembangan arah pasar yang lebih jelas," saran Daniel. 

Baca Juga: Banyak Rilis Data Ekonomi Diumumkan, Cek Proyeksi IHSG Sepanjang Pekan Ini

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro ikut mengingatkan, karakter saham middle-small caps identik dengan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan saham big cap.

"Sehingga investor harus lebih mencermati strategi dalam berinvestasi di saham middle-small cap. Investor perlu menentukan risk tolerance yang disanggupi," tegas Nico.

Di sisi yang lain, Nico mengamati bobot saham-saham di indeks small-mid cap composite mencapai sekitar 30% terhadap bursa. Alhasil, perfoma saham-saham kategori ini juga punya peran yang penting terhadap arah IHSG sampai tutup tahun 2023.

Baca Juga: Pelaku Pasar Nantikan Cawapres, Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini

"Secara katalis sebenarnya sama dengan katalis untuk big cap. Investor bisa terus mencermati adanya aksi korporasi yang sewaktu-waktu bisa menggerakkan saham middle dan small cap tersebut lebih volatile," ungkap Nico.

Editor: Noverius Laoli