Sepenggal cerita dari India: Cahaya lilin tanda terima kasih bagi petugas medis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia sedang berperang melawan wabah corona (Covid-19). Salah satu negara yang berjibaku menanggulangi corona adalah India. Hingga kini, India mencatatkan kasus positif corona sebanyak 6.237 pasien dengan 321 kasus positif baru. Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 186 pasien.

Pemerintah India sudah memberlakukan karantina alias lockdown total sejak 25 Maret 2020. Kepada KONTAN, Tjandra Yoga Aditama, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di India menceritakan sepenggal pengalamannya di Negeri Bollywood itu selama menjalani masa lockdown.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan itu menyebutkan, saat ini di India memasuki musim semi, bunga mekar warna warni terlihat di sejumlah taman dan jalan.


Namun tentu saja wabah corona menyebabkan suasana menjadi amat berbeda. Praktis tidak ada orang yang menikmati bunga di taman karena seluruh negara total lockdown.

Suasana sepi juga terlihat pada salah satu bangunan bersejarah di New Delhi, bernama “Rahim Khane Khanam Tomb” yang dibangun oleh Abdul Rahim Khan-i-Khanan, seorang Menteri Kekaisaran Mughal Akbar dan Jahangir, untuk makam istrinya yang dikuburkan di sana pada 1598. Lokasi tersebut juga menjadi makam Abdul Rahim pada 1627.

Terkait penanggulangan wabah Covid-19, pada Minggu (5/4) pukul 21:00 waktu setempat, pemerintah India meminta 1,3 miliar penduduk mematikan lampu rumahnya. Di saat yang sama, selama 9 menit, warga menyalakan lilin atau diya (cawan kecil yang ada sumbunya dan bisa dipakai pada perayaan Divali) maupun senter di ponsel masing-masing.

"Aktivitas ini untuk menghomati petugas kesehatan dan petugas lapangan lain yang bekerja keras menangani Covid-19 di India," ungkap Tjandra, yang kini bertugas untuk WHO South East Asia Regional Office (SEARO) di New Delhi.

>> Lambang menghalau kegelapan, baca di halaman selanjutnya

Editor: Sandy Baskoro