Cerita memilukan penduduk Wuhan saat menceritakan adegan kiamat di rumah sakit China



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ratusan pasien di Wuhan yang belum dipastikan terjangkit virus corona baru menjadi semakin putus asa ketika kota itu berjuang untuk mengatasi jumlah warga yang melaporkan gejala pneumonia ke rumah sakit.

South China Morning Post memberitakan, seorang warga Wuhan berusia 36 tahun, berbicara melalui telepon di luar rumah sakit besar di kota itu, mengatakan dia menghabiskan seminggu terakhir membawa suaminya yang sakit dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain untuk memeriksakan diri terhadap virus. Namun, tidak berhasil.

"Saya tidak memiliki apa apa. Tidak ada pakaian pelindung, hanya jas hujan, dan saya berdiri di luar rumah sakit di tengah hujan,” kata wanita yang menyebut namanya Xiaoxi.


“Saya putus asa, saya telah kehilangan waktu dan hari. Saya tidak tahu apakah kami berdua akan hidup untuk melihat tahun baru," katanya sedih. 

Baca Juga: Virus corona: Korban meninggal melonjak jadi 41, warga terinfeksi capai 1.000 lebih

Xiaoxi mengatakan bahwa malam Tahun Baru Imlek terasa seperti "hari kiamat" karena tidak ada tempat bagi dirinya dan suaminya yang sakit untuk pergi karena kota sudah dikunci.

Sebuah video yang dibagikan oleh Xiaoxi muncul untuk menunjukkan lorong ke ruang perawatan demam rumah sakit yang penuh dengan pasien yang gelisah yang meminta perhatian dari staf medis.

Rekaman itu juga menunjukkan staf medis dalam pakaian pelindung, serta sejumlah mayat pasien yang meninggal di rumah sakit dan ditinggalkan di koridor berbalut linen.

Baca Juga: Sudah menewaskan 41 orang, berikut fakta-fakta tentang virus corona baru

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie