China Bersiap Cabut Kebijakan Nol-COVID 19, Ini Indikasinya



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Warga di Beijing secara bertahap merangkul kehidupan mereka kembali, setelah kota itu mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian COVID-19 mereka baru-baru ini.

Melansir China Daily, mulai Senin, angkutan umum, termasuk bus dan kereta bawah tanah, tidak akan menolak penumpang yang tidak membawa bukti hasil tes negatif yang diambil dalam waktu 48 jam.

Arus penumpang kereta bawah tanah di Beijing, Senin pagi, masih rendah karena banyak perusahaan dan institusi masih meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah.


Seorang penumpang bermarga Liu mengatakan lebih nyaman setelah tes asam nukleat menjadi tidak penting untuk perjalanan kereta bawah tanah, karena terkadang dia lupa untuk mengikuti tes.

“Namun, saya tetap berusaha untuk mengikuti tes secara rutin karena itu masih menjadi syarat untuk memasuki gedung kantornya,” imbuhnya.

Banyak pusat perbelanjaan dibuka kembali selama akhir pekan. Hampir semua pusat perbelanjaan menyambut pelanggan dengan diskon.

Chen Lin, seorang warga wanita berusia 36 tahun, pergi ke pusat perbelanjaan di dekat tempat kerjanya pada Senin sore.

Baca Juga: Pelonggaran Penanganan Covid-19 di China Telah Memicu Optimisme Kalangan Investor

“Sebagian besar toko sudah buka, tetapi hanya beberapa pelanggan yang berbelanja di sekitar mal,” katanya. 

"Saya tidak membeli apa-apa. Saya hanya ingin merasakan pengalaman berbelanja yang membuat saya bahagia," tambahnya.

Menghadapi langkah-langkah baru yang dioptimalkan, banyak warga mempersiapkan diri untuk perubahan.

Liu Jianxiao, 35 tahun, yang bekerja di industri komunikasi, mengatakan dia akan keluar lebih sedikit dari sebelumnya untuk mengurangi risiko infeksi.

"Saya juga sudah menyiapkan obat-obatan di rumah untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat," ujarnya.

Song Lizhen, perempuan berusia 44 tahun yang bekerja di salon kecantikan, mengaku tidak khawatir sama sekali menghadapi perubahan kebijakan baru tersebut.

Baca Juga: China Menuju Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Ini Tanda-Tandanya

"Saya menganggapnya (COVID-19) sebagai flu," katanya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie