China kerek anggaran pertahanan, ini rencana penggunaannya



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China menilai, kenaikan anggaran pertahanan tahun ini stabil dan sesuai, setelah ekonomi negeri tembok raksasa tumbuh positif tahun lalu ketika berhasil membebaskan diri dari beban wabah Covid-19.

China mengerek anggaran pertahanan 2021 sebesar 6,8% menjadi lebih dari 1,3 triliun yuan (US$ 209 miliar), menurut rancangan anggaran yang dirilis pada pembukaan sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC), pada Jumat (5/3) pekan lalu.

Wu Qian, juru bicara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengatakan, Pemerintah China menjunjung tinggi kebijakan pengembangan terkoordinasi pertahanan dan ekonomi nasional dengan mengatur secara wajar skala belanja pertahanan negara.


"Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah China secara umum telah mempertahankan pertumbuhan anggaran pertahanan yang wajar dan stabil di tingkat nasional, di tengah perkembangan ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan dan sehat, meningkatkan pertahanan dan ekonomi nasional pada saat yang sama," kata Wu, Minggu (7/3), seperti dikutip Global Times.

Baca Juga: Kapal perusak Type 055 kelas 10.000 ton bergabung dengan AL China, ini kemampuannya

Membangun pasukan yang kuat

Menurut Wu, peningkatan anggaran pertahanan untuk kebutuhan menjaga kedaulatan nasional, kepentingan keamanan dan pembangunan, melaksanakan transformasi militer dengan karakteristik China, dan lebih memenuhi tanggung jawab internasional dari sebuah negara besar.

Lebih detailnya, kenaikan belanja pertahanan untuk memulai dan melaksanakan proyek-proyek besar sesuai dengan pengaturan pembangunan militer dalam Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025).

Kemudian, untuk mempercepat modernisasi persenjataan dan peralatan, mendorong transformasi militer, meningkatkan dukungan pelatihan, serta melatih dan membangun sistem penanaman bakat militer tipe baru.

Dan tentu saja, "Meningkatkan kondisi kehidupan dan kesejahteraan pasukan, sesuai dengan perkembangan ekonomi dan masyarakat," imbuh Wu.

Baca Juga: Kirim pesan ke China, Taiwan: Kami tak bakal biarkan satu inci pun tanah kami hilang

Editor: S.S. Kurniawan