China Pangkas Rasio Cadangan Bank untuk Kedua Kalinya pada Tahun 2023



KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Bank Sentral China memangkas jumlah uang tunai yang harus disimpan pemberi pinjaman untuk kedua kalinya tahun ini. Keputusan ini sebuah langkah yang akan membantu bank mendukung pengeluaran pemerintah untuk merangsang perekonomian yang melambat.

The People’s Bank of China, menurunkan rasio persyaratan cadangan untuk sebagian besar bank sebesar 25 basis poin, menurut sebuah pernyataan pada hari Kamis. RRR rata-rata tertimbang bank akan menjadi 7,4% setelah penurunan.

Pemangkasan tersebut, yang akan dilakukan mulai Jumat, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pinjaman bank dan memfasilitasi stimulus fiskal, terutama penerbitan obligasi pemerintah daerah, kata Duncan Wrigley, kepala ekonom Tiongkok di Pantheon Macroeconomics.


Baca Juga: Bank Sentral China Minta Bank Besar Tahan Level Valuta Asing di Pasar

Pemerintah daerah di Tiongkok bergegas menerbitkan kuota obligasi khusus yang digunakan terutama untuk membiayai proyek infrastruktur sebelum batas waktu bulan September. Pemerintah provinsi menjual obligasi khusus dalam jumlah terbesar dalam lebih dari satu tahun pada bulan Agustus, menurut perhitungan Bloomberg.

Ketika bank mendominasi pasar obligasi Tiongkok, penerbitan obligasi pemerintah dalam skala besar dapat menurunkan likuiditas mereka. Pemangkasan tersebut akan membantu menjaga likuiditas yang cukup memadai dalam sistem perbankan, kata PBOC dalam pernyataannya.

Pemulihan Tiongkok pasca-Covid telah kehilangan momentum sejak pemulihan pada kuartal pertama, dengan data pada bulan Juli menunjukkan penurunan besar dalam penjualan properti dan belanja konsumen yang lebih lambat.

Beberapa indikator terbaru termasuk inflasi dan ekspor menunjukkan potensi stabilisasi perekonomian, meskipun sebagian besar ekonom berpendapat bahwa dampak dari stimulus dan pelonggaran properti baru-baru ini baru akan terlihat pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Ekonomi Jepang Periode April-Juni 2023 Tumbuh 4,8%, Lebih Rendah dari Perkiraan

Pemotongan RRR diperkirakan terjadi pada bulan September karena banyaknya pasokan obligasi khusus yang akan memasuki pasar bulan ini, kata Bruce Pang, kepala ekonom dan kepala penelitian Tiongkok di Jones Lang LaSalle Inc. Langkah ini mungkin berarti PBOC menunda menurunkan suku bunga, katanya. 

Editor: Noverius Laoli