KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk memperlebar defisit APBN 2020 dengan estimasi mencapai 5,07% terhadap PDB atau sebesar Rp 852 triliun. Pelebaran defisit di atas ambang 3% PDB bahkan diputuskan hingga tahun 2022. Pelebaran defisit anggaran sebagai konsekuensi kebijakan penanganan dan stimulus fiskal yang pemerintah tempuh dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia. Pelebaran defisit diarahkan pada tiga prioritas yaitu mempercepat penanggulangan Covid-19, memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak, dan melindungi ketahanan dunia usaha. Defisit anggaran yang melebar menyebabkan kebutuhan pembiayaan ikut meningkat. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah dan Ekonom CORE Indonesia Yusuf Manilet dalam laporan terbarunya, Kamis (9/4), menilai setidaknya ada empat potensi risiko yang perlu diantisipasi pemerintah akibat pelebaran defisit dan pembiayaan anggaran hingga tahun 2022.
Core Indonesia: Ada empat risiko pelebaran defisit APBN dan pembiayaannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk memperlebar defisit APBN 2020 dengan estimasi mencapai 5,07% terhadap PDB atau sebesar Rp 852 triliun. Pelebaran defisit di atas ambang 3% PDB bahkan diputuskan hingga tahun 2022. Pelebaran defisit anggaran sebagai konsekuensi kebijakan penanganan dan stimulus fiskal yang pemerintah tempuh dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia. Pelebaran defisit diarahkan pada tiga prioritas yaitu mempercepat penanggulangan Covid-19, memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak, dan melindungi ketahanan dunia usaha. Defisit anggaran yang melebar menyebabkan kebutuhan pembiayaan ikut meningkat. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah dan Ekonom CORE Indonesia Yusuf Manilet dalam laporan terbarunya, Kamis (9/4), menilai setidaknya ada empat potensi risiko yang perlu diantisipasi pemerintah akibat pelebaran defisit dan pembiayaan anggaran hingga tahun 2022.