KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira bagi masyarakat Jawa Timur, penanganan kasus corona di Jawa Timur mulai menunnjukkan tren perbaikan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa menyampaikan bahwa pada pagi ini tingkat keterisian rumah sakit yang menangani pasien coron di Jawa Timur mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini tergambar dari tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed ocupany rate (BOR) penanganan pasien corona di Jawa Timur yang terus menurun.
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi corona di Jakarta (8/8) hampir tuntas sisa 7% dari target populasi Berdasarkan update Gubernur Khofifah, pad Senin pagi BOR rumah sakit penanganan corona di Jawa Timur sudah turun di bawah 60%.
Jenis Rumah Sakit | 3 Juli | 8 Agustus |
BOR ICU | 78% | 74% |
BOR Isolasi Biasa | 81% | 59% |
BOR RS Lapangan | 69% | 51% |
BOR Rumah Karantina | 50% | 42% |
"Alhamdulillah. BOR layanan pasien corona di Jawa Timur makin menurun, ini hasil ker ja keras dan doa kita semua, mohon teteap menjaga protokol kesehatan dan segera vaksinasiagar warga sehat dan seger waras," tulis khofifah dalam akun istagramnya Senin (9/8) pagi ini. Menurut Khofifah dengan angka BOPR di bawah 60% berearti kasus corona di Jawa Timur sudah setara dengan batasan ideal BOR di suatu wilayah agar tidak melebihi 60% Sebelumnya dalam data yang dirilis oleh Satgas Covid-19 menyebtukan pada Minggu (8/8) terdapat tambahan kasus baru pasien corona di Jawa Timur sebanyak 2.537 orang.
Baca Juga: UPDATE Corona di Jakarta Minggu (8/8), positif 1.649, sembuh 1.152, meninggal 20 Sementara data pasein sembuh di Jawa Timur pada hari yang sama (8/8) mencapai 3.527 atau lebih tinggi dibandingkan dengan kasus baru secara harian. Sedangkan tingkat kematian pasien corona di Jawa Timur tercatat masih cukup tinggi yakni mencapai 304 orang dalam sehari. Angka kematian pasien corona di Jawa Timur ini merupakan angka tertinggi kedua secara nasional pada hari Minggu (8/8) di bawah kematian pasien corona di Jawa Tengah secara harian yanng mencapai 351 orang. SELANJUTNYA...>>>
Editor: Syamsul Azhar