Corona makin menggila di wilayah Balkan, sejumlah negara tutup perbatasan



KONTAN.CO.ID - BELGRADE. Lonjakan kasus corona di wilayah Balkan belakangan makin parah. Ini memaksa sejumlah negara di kawasan Eropa Tenggara tersebut untuk menutup perbatasan.

Melansir Euronews, Yunani, meskipun bukan bagian dari Balkan, ikut merespons keadaan tersebut dengan menutup perbatasan mereka hingga 15 Juli mendatang.

Penutupan ini menyusul pengumuman status darurat di Ibu Kota Serbia, Belgrade pada Jumat (3/7) pekan lalu. Sebanyak tiga rumahsakit di kota itu kini berubah menjadi fasilitas kesehatan khusus pasien virus corona.


Serbia merupakan negara terparah di Balkan saat ini, dengan memiliki kasus virus corona tertinggi di kawasan tersebut.

Baca Juga: Harapan, tiga vaksin corona termasuk SinoVac sedang uji tahap akhir

Peraturan terbaru untuk mencegah penyebaran virus corona akan Serbia terapkan, yakni larangan berkumpul untuk lebih dari 100 orang di dalam ruangan dan lebih dari 500 orang di luar ruangan.

Pembatasan juga Pemerintah Kosovo lakukan. Mulai Senin (6/7), Kosovo memberlakukan jam aktif mulai 9 pagi hingga 5 sore di Ibu Kota Pristina dan tiga lota lainnya.

Otoritas setempat juga meminta para pengelola bisnis agar mengurangi jumlah pegawai mereka. Untuk restoran dan kafe, hanya melayani pelanggan di ruang terbuka saja.

Jika wabah virus corona makin memburuk, Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti tidak akan ragu untuk mendeklarasikan status darurat berskala nasional.

Minggu lalu, Pemerintah Australia mengumumkan travel warning untuk enam negara Balkan, yaitu Bosnia, Kosovo, Makedonia Utara, Albania, Montenegro, dan Serbia.

Baca Juga: Ini aturan baru pelaksanaan ibadah haji 2020 dari pemerintah Arab Saudi

Berikut ini update jumlah kasus virus corona di wilayah Balkan per 7 Juli 2020: