Kendaraan milik bos baru BUMN karya: Mulai dari Yamaha Mio hingga Mini Cooper



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak posisi direksi dan komisaris di empat perusahaan konstruksi pelat merah dalam waktu berdekatan.

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Hutama Karya (Persero).

Baca Juga: Perjalanan Budi Harto: Meniti karier di WIKA, jadi bos ADHI dan kini memimpin HK


Sedangkan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) baru akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada hari Senin (8/6).

Ada hal yang menarik, posisi direktur utama (dirut) di empat BUMN karya tersebut diduduki oleh mantan petinggi WIKA.

Bukan hanya itu, nilai harta kekayaan para bos BUMN konstruksi itu juga cukup lumayan. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), para petinggi BUMN karya memiliki total harta kekayaan mulai dari Rp 15 miliar hingga Rp 43 miliar.

Selain kepemilikan surat berharga, mereka menguasai sejumlah aset berupa tanah dan bangunan di beberapa wilayah seperti di Jakarta, Bekasi, Bogor, hingga daerah di Jawa Tengah.

Para bos BUMN karya juga memiliki aset kendaraan, mulai dari Yamaha Mio senilai Rp 3 juta, Toyota Innova seharga Rp 238 juta hingga Mini Cooper senilai Rp 835 juta.

Berikut ini profil empat dirut baru BUMN karya, berikut nilai harta kekayaan mereka berdasarkan data LHKPN dari situs elhkpn.kpk.go.id:

1. Destiawan Soewardjono (Dirut Waskita Karya)

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) WSKT menunjuk Destiawan Soewardjono sebagai direktur utama menggantikan I Gusti Ngurah Putra.

Destiawan merupakan wajah lama di BUMN karya. Sebelum berlabuh di Waskita, dia sempat menjabat sebagai salah satu direktur di Wika, tepatnya Direktur Operasi III. Dia telah bergabung dengan perusahaan konstruksi itu sejak 1988.

Baca Juga: Dirut baru 4 BUMN Karya, seluruhnya diduduki alumni Wijaya Karya (WIKA)

Berdasarkan data LHKPN 2018, Destiawan memiliki total harta kekayaan senilai Rp 15,53 miliar. Harta kekayaan itu antara lain berupa surat berharga Rp 7,99 miliar, kas dan setara kas Rp 2,62 miliar.

Destiawan juga memiliki enam aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 3,88 miliar di sejumlah lokasi seperti Surabaya, Bekasi dan Jakarta Timur.

Dia memiliki kendaraan senilai total Rp 1,04 miliar, antara lain Toyota Camry tahun 2013 senilai Rp 200 juta, Honda HRV tahun 2015 (Rp 400 juta), serta sepeda motor Yamaha Mio tahun 2017 (Rp 12 juta).

2. Budi Harto (Dirut Hutama Karya)

Kementerian BUMN mengangkat Budi Harto sebagai Dirut PT Hutama Karya (HK) dalam RUPST Tahun Buku 2019. Sebelum di HK, dia menduduki posisi Dirut Adhi Karya.

Pria asal Boyolali ini memulai kariernya di BUMN Karya sejak 1984. Budi Harto banyak menghabiskan kariernya di WIKA.

Posisi tertinggi Budi di WIKA adalah wakil direktur utama yang dia emban pada 2015. Setahun kemudian, Budi ditunjuk memimpin ADHI sebagai direktur utama hingga lengser pada Kamis (4/6) lalu dan kini menjabat Direktur Utama HK.

Baca Juga: Delapan emiten ini segera membagikan dividen, mana yang paling menarik?

Mengutip data LHKPN 2019, Budi memiliki harta kekayaan senilai total Rp 43,44 miliar. Harta kekayaan itu antara lain berupa surat berharga Rp 8,40 miliar, kas dan setara kas Rp 2,38 miliar.

Budi juga memiliki 15 aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 31,37 miliar di sejumlah lokasi seperti Sragen, Jakarta Selatan, Depok, Bekasi, Bogor.

Dia memiliki kendaraan senilai total Rp 1,40 miliar, yakni Toyota Innova tahun 2017 senilai Rp 238,88 juta, Honda Accord tahun 2017 (Rp 625 juta), Honda HRV tahun 2019 (Rp 350 juta) serta Toyota Alphard tahun 2017 (Rp 190 juta).

Editor: Sandy Baskoro