KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang dilaksanakan sejak 2015 lalu berpotensi terhambat realisasinya akibat penyebaran wabah Corona di seluruh Indonesia. Di saat yang sama, hambatan tersebut bisa berujung pada potensi timbulnya kelebihan pasokan listrik yang ditanggung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, dari informasi awal pihaknya mendapati sudah ada 6 proyek pembangkit listrik oleh Independent Power Producers (IPP) dengan total 4.400 MW yang menyatakan kondisi force majeure seiring wabah Corona. Keenam proyek pembangkit listrik IPP ini kemungkinan akan mengalami penundaan operasional dari rencana awal. Baca Juga: Konsumsi listrik PLN melambat terdampak wabah virus corona
Dampak corona, PLN berpotensi alami kelebihan pasokan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang dilaksanakan sejak 2015 lalu berpotensi terhambat realisasinya akibat penyebaran wabah Corona di seluruh Indonesia. Di saat yang sama, hambatan tersebut bisa berujung pada potensi timbulnya kelebihan pasokan listrik yang ditanggung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, dari informasi awal pihaknya mendapati sudah ada 6 proyek pembangkit listrik oleh Independent Power Producers (IPP) dengan total 4.400 MW yang menyatakan kondisi force majeure seiring wabah Corona. Keenam proyek pembangkit listrik IPP ini kemungkinan akan mengalami penundaan operasional dari rencana awal. Baca Juga: Konsumsi listrik PLN melambat terdampak wabah virus corona