Dana asing meninggalkan saham, pindah ke obligasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asing masih melanjutkan aksi jual pada pekan ini. Pekan ini transaksi asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai nilai Rp 783,59 miliar. Sementara jika dihitung secara year to date aksi jual bersih asing di pasar saham Indonesia hingga Jumat (13/9) mencapai angka Rp 11, 65 triliun di pasar reguler. 

Tapi total net buy asing di keseluruhan pasar, yakni pasar reguler dan negosiasi masih menunjukkan dominasi aksi beli asing sebesar Rp 52,34 triliun.

Per Kamis (12/9), proporsi transaksi asing di pasar saham Indonesia hanya berkontribusi sebesar 33% dari total transaksi yang ada. Saat ini pelaku pasar harian di pasar saham sudah didominasi oleh investor domestik yang membuat transaksi harian domestik saat ini lebih tinggi ketimbang transaksi harian asing.


Baca Juga: IHSG diprediksi masih akan melemah pada awal pekan

Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat, aksi asing yang ramai-ramai meninggalkan bursa saham Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi yang saat ini sedang terjadi di Indonesia.

“Kita bisa lihat sendiri pertumbuhan laba emiten tidak setinggi tahun sebelumnya, jadi wajar saja. Kalau kita lihat, IHSG positif hanya 3% sementara pada Dow Jones itu return-nya 16% ytd. Jadi untuk pergerakan saham memang saat ini regional Asia Pasifik lebih menarik daripada Indonesia,” kata Wawan, Jumat (13/9).

Selain itu Wawan juga melihat terdapat beberapa investor yang saat ini cenderung memindahkan portofolionya ke instrumen yang lebih prospektif. Menurut Wawan untuk menarik kembali minat asing pada bursa Indonesia, diperlukan satu katalis positif seperti misalnya penurunan suku bunga.

Di sisi lain, meskipun asing terus meninggalkan bursa Indonesia, kinerja obligasi justru menunjukkan performa yang positif. Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma memaparkan bahwa sebenarnya dana asing tidak meninggalkan Indonesia. Investor asing hanya memindahkan instrumen investasinya.

Baca Juga: Tarif cukai rokok bakal naik 23%, begini tanggapan industri dan analis

“Asing itu keluar pindah ke obligasi, jadi obligasinya positif. Walaupun di kita negatif karena bulan Agustus jelek, tapi sebetulnya obligasinya plus. Jadi sebenarnya cuma pindah sektor dan malah lebih besar nilai yang masuk ke obligasi dibandingkan yang keluar dari saham,” kata Suria, Jumat lalu (13/9).

Langkah yang dipilih oleh investor untuk memindahkan portofolio salah satunya dilakukan dalam rangka mencari instrumen investasi yang lebih aman dan prospektif di tengah ketidakstabilan pasar saham yang saat ini terjadi. Positifnya transaksi yang terjadi di pasar obligasi Indonesia menurut Suria masih menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi pilihan investasi.

Editor: Wahyu T.Rahmawati