Raih kontrak Rp 42 triliun dari NASA, Elon Musk bangun pesawat ruang angkasa ke bulan



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON.Elon Musk berhasil menyingkirkan Jeff Benzos dalam persaingan untuk memenangkan kontrak pembangunan pesawat ruang angkasa yang akan digunakan ke bulan dari NASA. 

Jumat (16/4), NASA mengumumkan, nilai kontrak untuk pembangunan pesawat ruang angkasa itu mencapai US$ 2,9 miliar setara Rp 42,2 triliun. (kurs Rp 14.565 per dolar AS)

Bezos dan Musk, yang merupakan orang terkaya pertama dan ketiga di dunia menurut Forbes, bersaing untuk memimpin pergerakan manusia kembali ke bulan untuk pertama kalinya sejak tahun 1972.


Musk mengajukan tawaran dengan menggunakan perusahaan luar angkasanya SpaceX. Sedangkan pendiri Amazon.com, Bezos's Blue Origin bermitra dengan Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp, dan Draper. Sementara itu, kontraktor pertahanan Dynetics Inc yang merupakan unit dari Leidos Holdings Inc juga turut serta dalam persaingan ini. 

"Aturan NASA !!" Musk menulis di Twitter setelah pengumuman itu disampaikan NASA.

Badan antariksa AS memberikan kontrak untuk pendarat manusia komersial pertama, bagian dari program Artemis. NASA menjelaskan, pendarat tersebut akan membawa dua astronot AS ke permukaan bulan pada awal tahun 2024 mendatang.

"Kami harus menyelesaikan pendaratan berikutnya secepat mungkin," kata Steve Jurczyk, penjabat administrator NASA, dalam pengumuman konferensi video.

"Jika mereka mencapai tonggak sejarah mereka, kami memiliki kesempatan pada 2024," tambah Jurczyk.

NASA mengatakan, SpaceX's Starship mencakup kabin yang luas dan dua kunci udara untuk astronot berjalan di bulan dan arsitekturnya dimaksudkan untuk berkembang menjadi sistem peluncuran dan pendaratan yang sepenuhnya dapat digunakan kembali yang dirancang untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan tujuan lain di luar angkasa.

SpaceX juga menanggapi di Twitter, menulis, "Kami dengan rendah hati membantu @NASAArtemis mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa manusia."

Tidak seperti pendaratan Apollo dari 1969 hingga 1972 - satu-satunya kunjungan manusia ke permukaan bulan - NASA bersiap membuat kunjungan jangka panjang ke bulan yang dibayangkannya sebagai batu loncatan menuju rencana yang bahkan lebih ambisius untuk mengirim astronot ke Mars. 

NASA sangat bergantung pada perusahaan swasta yang dibangun dengan visi bersama untuk eksplorasi ruang angkasa.

SpaceX akan diminta untuk melakukan uji terbang pendarat ke bulan sebelum manusia melakukan perjalanan, kata pejabat NASA Lisa Watson-Morgan kepada wartawan.

Editor: Anna Suci Perwitasari