KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Pemerintah resmi membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel seri ORI019. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman menuturkan, pemenuhan pembiayaan APBN oleh utang tahun 2021 akan dioptimalkan dari berbagai sumber pembiayaan. Terutama dari pasar dan dukungan Bank Indonesia dengan tetap mempertimbangkan kondisi cash, proyeksi penerimaan dengan kebutuhan belanja pemerintah, biaya dan risiko hutang serta sentimen dan kondisi pasar keuangan baik global maupun domestik. Untuk tahun 2021, Luky menyebut defisit anggaran APBN ditetapkan sebesar 5,7% dari PDB sehingga diperlukan pembiayaan hutang yang cukup tinggi.
Dari 6 SBN ritel yang diterbitkan pemerintah di 2021, ORI019 mulai luncur hari ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Pemerintah resmi membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel seri ORI019. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman menuturkan, pemenuhan pembiayaan APBN oleh utang tahun 2021 akan dioptimalkan dari berbagai sumber pembiayaan. Terutama dari pasar dan dukungan Bank Indonesia dengan tetap mempertimbangkan kondisi cash, proyeksi penerimaan dengan kebutuhan belanja pemerintah, biaya dan risiko hutang serta sentimen dan kondisi pasar keuangan baik global maupun domestik. Untuk tahun 2021, Luky menyebut defisit anggaran APBN ditetapkan sebesar 5,7% dari PDB sehingga diperlukan pembiayaan hutang yang cukup tinggi.