Data tenaga kerja AS positif berpotensi menekan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah berpotensi hanya bersifat sementara, karena data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) makin membaik.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (6/12), rupiah menguat 0,22% ke level Rp 14.038 per dollar AS. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, rupiah menguat 0,40% menjadi Rp 14.037 per dollar AS.

Analis PT Monex Investindo Future Faisyal mengatakan cadangan devisa Indonesia yang hanya turun tipis pada November 2019 direspons cukup baik oleh pasar.  BI mencatat cadangan devisa Indonesia akhir bulan lalu sebesar US$ 126,6 miliar atau turun tipis dari Oktober 2019 yang sebesar US$ 126,7 miliar.


Baca Juga: Permintaan dolar AS meningkat, rupiah diprediksi melemah pekan depan

Sementara, ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja memproyeksikan rupiah cenderung akan melemah, Senin (13/2).

"Secara teknikal rupiah di awal pekan akan bergerak konsolidasi dengan kencederungan melemah karena di akhir pekan sudah menguat cukup signifikan," kata Enrico, Jumat (6/12).

Rupiah juga bisa semakin tertekan di awal pekan karena data ketenagakerjaan AS  di luar sektor pertanian untuk periode November 2019 tumbuh menjadi 266.000 pekerjaan. Hasil tersebut lebih tinggi dari proyeksi pasar yang sebesar 181.000 pekerjaan dan data bulan sebelumnya yang sebanyak 156.000 pekerjaan.

Baca Juga: Perang dagang dengan AS masih panas, cadangan devisa China amblas Rp 126 triliun

Editor: Khomarul Hidayat