DCI Indonesia bangun pusat data kedua berkapasits 7 megawatt



KONTAN.CO.ID - BEKASI. PT DCI Indonesia (DCI), penyedia layanan pusat data (data center) baru saja melakukan topping off gedung JK2. Gedung tersebut dibangun sebagai pusat data kedua yang dimiliki DCI sejak perusahaan tersebut beroperasi pada 2013. 

Sebelumnya, DCI telah memiliki gedung JK1 sebagai gedung data center pertama. Namun, sejak meningkatnya permintaan penyimpanan data, DCI pun menyegerakan pembangunan gedung baru JK2. DCI sendiri berencana akan membangun data center hingga delapan gedung, hingga JK8, di kompleks seluas 3.9 hektare di kawasan industri MM2100, Cibitung, Bekasi.

Mengenai permintaan pasar (demand), Presiden Direktur PT DCI Indonesia Toto Sugiri mengakui baru meningkat pesat di tahun 2017 lalu.  Karena itulah perusahaannya menyegerakan pembangunan gedung data center yang baru.


Dia pun optimistis, pembangunan gedung data center selanjutnya akan lebih cepat daripada pembangunan gedung pertama (JK1) ke gedung kedua (JK2).  

"Kami tidak menargetkan kapan delapan gedung yang kami rencanakan akan terbangun, semuanya tergantung permintaan. Tapi karena permintaan sedang tinggi, kami harus bergerak cepat," ujar Toto dalam keterangannya, Kamis (15/3).

Toto mengungkap, Gedung JK2 sendiri dirancang memiliki critical IT load sebesar 7 megawatt (MW) dengan Service Level Agreement (SLA) 99,999 persen. Dengan spesifikasi seperti itu, DCI Indonesia pun mendapatkan sertifikasi Uptime Institute Tier IV Facility.

Prestasi tersebut menjadikan DCI sebagai penyedia layanan data center terbaik yang ada di Indonesia, dibandingkan sebagian pemain data center lainnya yang baru memiliki sertifikasi Tier III. 

"Sertifikasi Tier IV ini artinya kami hanya memiliki toleransi untuk down (mati lampu) selama lima menit dalam setahun. Sementara di level Tier III, toleransi down itu boleh 55 menit," tutur Toto.

Dia menegaskan pembangunan JK2 merupakan salah satu wujud nyata komitmen perusahaan untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

Untuk mencapai sertifikasi tertinggi Tier IV itu, menurut Toto, tak sedikit investasi yang digelontorkan DCI. Pasalnya, bisnis data center sangat erat kaitannya dengan keamanan data dan efisiensi. 

"Kami berusaha menyediakan layanan data center terbaik. Meskipun ada toleransi down lima menit, selama hampir lima tahun beroperasi, buktinya kami tidak pernah mati sama sekali. Bayangkan, jika data center sebuah perusahaan e-commerce mati selama beberapa menit, berapa kerugiannya?" tukas Toto.

Editor: Yudho Winarto