Defisit neraca transaksi berjalan (CAD) kuartal III membaik yakni 2,7% dari PDB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) berjalan pada kuartal III 2019 membaik. BI mencatat CAD sebesar US$ 7,7 miliar atau 2,7% dari  produk domestik bruto (PDB).

Ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai  US$ 8,2 miliar  atau 2,9% dari PDB.

Baca Juga: Jokowi: Pembangunan infrastruktur jangan pakai barang impor


Menurut rilis dari BI, perbaikan kinerja neraca transaksi berjalan terutama ditopang oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang, seiring dengan menurunnya defisit neraca perdagangan migas dan surplus neraca perdagangan nonmigas yang terbilang stabil.

Perbaikan defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi oleh impor migas yang menurun sejalan dengan dampak positif kebijakan pengendalian impor, seperti contohnya program B20.

Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat stabil di tengah perekonomian dunia yang melambat dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun.

Defisit neraca transaksi berjalan yang membaik juga didukung oleh penurunan defisit neraca pendapatan primer akibat lebih rendahnya repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri.

Baca Juga: Jokowi: Cangkul masa masih impor? Kebangetan banget

Sementara itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2019 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit US$ 46 juta, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 2,0 miliar.

NPI pada kuartal III-2019 ini didukung juga oleh perbaikan defisit neraca transaksi berjalan yang membaik serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat. Ini juga menunjukkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2019 mencapai US$ 24,3 miliar, atau meningkat dari US$ 123,8 miliar pada akhir Juni 2019.

Baca Juga: Presiden Jokowi minta LKPP dorong industri lokal dalam katalog elektronik

Editor: Noverius Laoli