Dewa Kipas mengipasi sekolah dan bisnis catur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena Dadang Subur alias "Dewa Kipas" berhembus kencang hingga menarik perhatian publik terhadap olahraga asah otak, catur. Diiringi dengan peminat sekolah catur yang kian meningkat, bisnis penjualan alat catur pun semakin subur.

Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) memotret femonena tersebut. General Manager SCUA Lisa Lumongdong mengungkapkan, pada bulan Maret ini minat pendaftar baru SCUA meningkat pesat, hingga mencapai 46 orang.

Padahal sebelumnya, penambahan peserta baru SCUA per bulan di bawah 30 orang. Diakui Lisa, terlepas dari polemik yang ada, fenomena Dewa Kipas ikut mendongkrak antusiasme masyarakat untuk menggeluti catur.


"Sekarang ada 39 orang yang sudah daftar. Masih ditambah 7 orang yang sudah masuk test penempatan. Jadi 46, ini belum selesai Maret. Mungkin nanti bisa sampai 50 orang (pendaftar baru)," kata Lisa saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/3).

Baca Juga: The Queen's Gambit dan Dewa Kipas mengangkat pamor catur

Lisa yang juga menyandang Woman International Master (WIM) itu menyebutkan, pandemi covid-19 memaksa SCUA untuk menggelar kelas online. Awalnya, kelas online SCUA hanya membuka dua kategori, yakni Intermediate dan Advance.

Kelas online yang baru dimulai sejak akhir Maret 2020 lalu itu mulanya hanya diikuti 15 orang peserta. Tapi setiap bulan, antusiasme pendaftar terus perdatangan.

Kategori pendaftar yang berbeda membuat SCUA harus menambah kelas. Bermula dari hanya kelas intermediate dan advance, kini SCUA memiliki hingga 10 kategori kelas online.

Mulai dari pre-basic, basic, pre-intermediate, intermediate, advance, candidat master, master, dewasa, serta kelas semi privat dan privat.

Menurut Lisa, adanya serial The Queen's Gambit yang tayang di layanan streaming Netflix memang menggairahkan minat masyarakat terhadap catur. Pendaftar di SCUA meningkat, meski tidak terlalu pesat.

Untuk mengenalkan kelas catur online, SCUA pun rajin menggelar promosi, misalnya dengan mengadakan SCUA Open House hingga turnamen terbuka. "Maret tahun lalu (pendaftar) naiknya landai. Sekitar bulan Oktober karena ada kegiatan setiap bulan, mulai meningkat," ungkap Lisa.

Baca Juga: Setelah kalahkan Dewa Kipas, GM Irene: Nilai hadiah Rp 200 juta setara emas SEA Games

Editor: Khomarul Hidayat