KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan bisnis e-commerce, Blibli tentunya akan terus memperkuat pengalaman berbelanja secara online bagi seluruh pelanggan serta kemudahan bagi para seller yang sudah dan akan bergabung dengan Blibli.

Yolanda Nainggolan, Vice President Public Relations Blibli menjelaskan, hal ini karena Blibli ingin memastikan bahwa kegiatan transaksi online dapat berjalan terus guna menopang industri ritel dan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.

"Blibli akan terus memperkuat strategi omnichannel yang merupakan sinergi antara kanal penjualan online dan offline. Hal ini karena Blibli percaya bahwa online-to-offline (O2O), akan menjadi masa depan ritel karena menggabungkan kekuatan online dan offline tersebut," ujar Yolanda kepada kontan.co.id, Kamis (3/9).

Baca Juga: Gandeng BliBli, Aqua Japan tawarkan program belanja menarik

Menurut Yolanda, solusi omnichannel yang ditawarkan oleh Blibli termasuk Blibli Mitra yaitu solusi untuk memberdayakan usaha mikro seperti warung dan toko kelontong.

Serta solusi Click & Collect dan Blibli InStore yang memudahkan pelanggan dalam mencari dan memesan produk yang diinginkan secara online di platform Blibli dan mengambil barang pesanan langsung di toko pilihan secara offline dengan dukungan ekosistem pembayaran Blibli yang menyeluruh.

Blibli juga memberikan kemudahan bagi pelanggan yang berbelanja di Blibli dengan memperkenalkan fitur-fitur pembayaran yang baru serta meningkatkan ketersediaan produk serta layanan yang lengkap.

Blibli telah melakukan ekspansi solusi pembayaran yaitu bekerja sama dengan berbagai mitra termasuk kemitraan yang baru saja diluncurkan dengan OVO dan DANA untuk mendukung solusi pembayaran cashless.

Selain itu, penambahan solusi pembayaran PayLater. Pada Bulan April 2020, Blibli meluncurkan fitur terbaru yaitu PayLater yaitu opsi pembayaran di mana pelanggan bisa berbelanja barang yang diinginkannya dan dapat membayarkan tagihannya di bulan depan.

Opsi pembayaran ini membantu pelanggan dapat tetap berbelanja walau di tengah keadaan ekonomi dan finansial yang tidak menentu.

Editor: Yudho Winarto