Di tengah sentimen corona, simak kinerja sederet logam mulia di kuartal pertama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuartal I-2020 menjadi periode yang kurang menguntungkan bagi komoditas logam mulia. Setelah sempat mendapat angin segar dengan ditandatanganinya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) - China, badai kemudian datang dan menyapu angin tersebut.

Badai tersebut bernama pandemi virus corona yang telah menjangkiti hampir seluruh negara di dunia dan menimbulkan ancaman resesi ekonomi. Lantas seperti apa kinerja komoditas logam mulia sepanjang kuartal I-2020 kemarin?

Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini turun Rp 10.000, Sabtu 4 April 2020


Ternyata paladium merupakan komoditas logam mulai dengan kinerja yang paling moncer sepanjang kuartal I-2020. Merujuk Bloomberg, paladium mengawali tahun ini berada di level US$ 1.903,60 per ons troi. Sementara pada akhir kuartal I-2020, paladium sudah berada di level US$ 2.304,80 per ons troi. Dengan demikian, sepanjang kuartal I-2020, paladium telah tumbuh 21,08%.

Kinerja luar biasa paladium pada kuartal I-2020 dinilai Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim tidak terlepas dari tengah tingginya permintaan akan kendaraan listrik. Sayangnya permintaan yang tinggi ini tidak diiringi dengan ketersediaan paladium yang cenderung terhambat pada kuartal I-2020 kemarin.

“Dengan adanya persebaran virus corona, stockpile terus menurun. Imbasnya keberadaan sparepart kendaraan listrik terhambat sehingga membuat harga paladium terus merangkak naik,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4).

Sementara peringkat kedua ditempati oleh emas. Meski dikenal sebagai aset safe haven terbaik, nyatanya emas tak menunjukkan kemilaunya pada kuartal I-2020 kemarin. Berdasarkan Bloomberg, emas di Bursa Comex mengawali tahun ini dengan berada di level US$ 1.536,10 per ons troi. Lalu, pada 31 Maret 2020, emas tercatat berada di level US$ 1.596,60 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas naik ke US$ 1.619,40 per ons troi, terangkat payroll AS yang mengecewakan

Artinya pada tiga bulan tersebut, emas hanya tumbuh 3,97% saja. Padahal pasar tengah diselimuti kekhawatiran dan ketidakpastian imbas pandemi virus corona. Seharusnya, momen tersebut merupakan saat terbaik bagi si kuning menunjukkan kemilaunya.

Editor: Tendi Mahadi