KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah gencar menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebagai salah satu cara dalam menggalang dana untuk menutup defisit anggaran tahun ini. Selain mengadakan lelang SBN secara rutin tiap pekan, pemerintah juga masih punya empat kali penerbitan SBN ritel hingga akhir tahun nanti. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), juga tengah menyiapkan instrumen pembiayaan baru yaitu obligasi diaspora atau diaspora bond pada November 2020 mendatang. Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan pernah mengatakan, diaspora bond akan terbit dalam denominasi rupiah, memiliki tenor tiga tahun, bentuknya fixed rate, tanpa early redemption, dan transaksinya dilakukan melalui sistem e-SBN.
Diaspora bond akan atraktif jika kuponnya sekitar 7%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah gencar menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebagai salah satu cara dalam menggalang dana untuk menutup defisit anggaran tahun ini. Selain mengadakan lelang SBN secara rutin tiap pekan, pemerintah juga masih punya empat kali penerbitan SBN ritel hingga akhir tahun nanti. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), juga tengah menyiapkan instrumen pembiayaan baru yaitu obligasi diaspora atau diaspora bond pada November 2020 mendatang. Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan pernah mengatakan, diaspora bond akan terbit dalam denominasi rupiah, memiliki tenor tiga tahun, bentuknya fixed rate, tanpa early redemption, dan transaksinya dilakukan melalui sistem e-SBN.