KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 diperkirakan akan turun dibanding tahun lalu. Kendati demikian, sejumlah bank besar telah menyiapkan uang tunai lebih tinggi pada Nataru kali ini dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, transaksi non tunai mereka terus menunjukkan tren peningkatan. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kebutuhan uang tunai sampai akhir 2021 memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru 2022 akan mencapai Rp 115,2 triliun. Itu turun 2,6% dibandingkan kebutuhan uang tunai tahun lalu yakni Rp 118,3 triliun.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, proyeksi kebutuhan uang kartal tersebut didasarkan pada perkiraan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Gubernur BI: Nataru Jadi Tes bagi Indonesia Hadapi Pandemi Covid-19 "Perkiraan kebutuhan itu diwakili oleh penarikan perbankan di seluruh Indonesia dengan memperhatikan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di setiap wilayah dan program pemerintah," kata Marlison, Jumat (3/12). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang dikenal punya jaringan kantor hingga pelosok, telah menyiapkan dana kas Rp 30,4 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan dana selama Nataru tahun ini. Ini naik 4,8% jika dibandingkan tahun lalu. Direktur Jaringan dan Layanan BRI Arga M. Nugraha menjelaskan, transaksi nasabah dalam periode Nataru kali ini berpotensi mengalami peningkatan karena kondisi pandemi yang mulai mereda. Untuk itu, BRI juga tetap membuka layanan operasional secara terbatas saat Nataru. “Layanan perbankan di unit kerja BRI juga kami tujukan untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Kami sediakan layanan saat akhir pekan pada 25 Desember 2021 dan 1 Januari 2022 di 20 unit kerja di berbagai wilayah. Untuk kebutuhan transaksi pada tanggal 26 Desember 2021 dan 2 Januari 2022 dilayani oleh unit kerja Weekend Banking reguler,” jelas Arga, Rabu (22/12).
Baca Juga: Nataru Menjadi Ujian Indonesia dalam Menghadapi Covid-19 Di samping itu, Arga menyebut antisipasi transaksi juga dilakukan pada layanan e-channel seperti EDC, ATM, dan CRM BRI. Hingga kini, BRI tercatat telah memiliki lebih dari 23.000 ATM dan CRM yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, nasabah juga dapat menikmati layanan keuangan digital melalui lebih dari 480.000 AgenBRILink di seluruh wilayah Indonesia. Adapun PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyediakan uang tunai sebesar Rp 33,2 triliun atau meningkat 9% jika dibandingkan dengan tahun 2020. Itu untuk mengantisipasi kebutuhan tarikan nasabah di mesin ATM menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan tahun ini, masyarakat Indonesia masih dihadapi dengan situasi pandemi. Namun kabar baiknya grafik penularan kian menurun sehingga memberikan sedikit kelonggaran mobilitas.
Editor: Noverius Laoli