Direksi BRI dirombak besar-besaran, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) melakukan perombakan besar-besar susunan direksi BUMN.

Lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin (2/9), Sunarso yang semula menjabat sebagai wakil direktur utama sejak delapan bulan lalu diangkat menjadi direktur utama. 

Dia menggantikan Suprajarto yang dicopot dari jabatannya sebagai dirut BRI pada pekan lalu. Suprajarto diangkat menjadi dirut Bank BTN namun dia menolak dan memilih mengundurkan diri.


Baca Juga: Dirombak besar-besaran, RUPSLB Bank BRI tunjuk Sunarso jadi dirut

Sunarso menjabat sebagai wadirut BRI sejak 2015. Namun, pada Oktober 2017 lalu, dia dicopot dari jabatannya dan kemudian diangkat menjadi dirut PT Pegadaian. Sejak saat itu, jabatan wadirut di BRI dihapus. 

Namun, Sunarso hanya bertahan setahun di Pegadaian karena pada3 Januari 2019 dia dipanggil untuk kembali menduduki jabat wadirut BRI yang sempat dihapus.

Selain itu, pemegang saham juga mengangkat lima direksi baru yakni Catur Budi Harto, Herdy Rosadi Harman, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto dan Azizatun Azhimah. 

Pengangkatan itu setelah empat direksi diberhentikan yakni Sis Apik Wijayanto, Osbal Saragi Rumahorbo, R.Sophia Alizsa dan Mohammad Irfan.

Editor: Tendi Mahadi