KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak di Tanah Air semakin menggerus kinerja maskapai penerbangan, termasuk PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun ini. Jadwal penerbangan yang terbatas akibat diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ikut menguras pendapatan emiten plat merah tersebut. Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta mengungkapkan, belum melihat ada sentimen positif ke depan yang mampu membalikkan kinerja GIAA saat ini. Bahkan, potensi temuan vaksin Covid-19 belum cukup kuat untuk mendorong recovery emiten penerbangan tersebut. Baca Juga: MNC Investama (BHIT) restui pengunduran diri Angela Tanoesoedibjo
Ditekan sentimen Covid-19, GIAA diprediksi butuh waktu recovery hingga 2 tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak di Tanah Air semakin menggerus kinerja maskapai penerbangan, termasuk PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun ini. Jadwal penerbangan yang terbatas akibat diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ikut menguras pendapatan emiten plat merah tersebut. Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta mengungkapkan, belum melihat ada sentimen positif ke depan yang mampu membalikkan kinerja GIAA saat ini. Bahkan, potensi temuan vaksin Covid-19 belum cukup kuat untuk mendorong recovery emiten penerbangan tersebut. Baca Juga: MNC Investama (BHIT) restui pengunduran diri Angela Tanoesoedibjo