Ditemukan, Dexamethasone terbukti mampu selamatkan nyawa pasien virus corona



KONTAN.CO.ID - LONDON. Para pakar kesehatan di Inggris telah menemukan obat murah yang telah tersedia di pasaran untuk membantu menyelamatkan nyawa pasien akibat virus corona. 

Deksametason (Dexamethasone), obat perawatan steroid dosis rendah, adalah terobosan besar dalam perang melawan virus mematikan itu. Obat ini adalah bagian dari percobaan terbesar yang pernah terjadi di dunia yang menguji apakah ini juga bekerja untuk virus corona.

Dexamethasone telah digunakan sejak awal 1960-an untuk mengobati berbagai kondisi, seperti rheumatoid arthritis dan asma.


Baca Juga: Duh, Indonesia siap salip Singapura sebagai negara kasus corona tertinggi di ASEAN

Percobaan yang telah dilakukan para pakar membuktikan, obat ini bisa mengurangi risiko kematian hingga sepertiga dari pasien yang telah menggunakan ventilator. Bagi mereka yang menggunakan oksigen, bisa mengurangi kematian hingga seperlima.

Seandainya obat itu digunakan untuk mengobati pasien di Inggris sejak awal pandemi, hingga 5.000 nyawa bisa diselamatkan, kata para peneliti.

Dan ini bisa sangat bermanfaat di negara-negara miskin yang memiliki jumlah pasien Covid-19 yang tinggi, karena harganya yang murah dan mudah didapat. 

Baca Juga: Jerman Luncurkan Aplikasi Corona, Terlambat Tapi Bermanfaat

Pemerintah Inggris mengatakan Lembaga Kesehatan Nasional Inggris (NHS) akan membuat deksametason tersedia untuk para pasien yang terjangkit virus corona.

Sekitar 19 dari 20 pasien virus corona sembuh tanpa dirawat di rumah sakit. Dari mereka yang dirawat, sebagian besar juga sembuh tetapi beberapa mungkin membutuhkan oksigen atau ventilasi mekanis.

Baca Juga: Kabar baik, vaksin corona CNBG sukses picu antibodi tanpa reaksi merugikan

Dan bagi pasien-pasien berisiko tinggi, tampaknya deksametason jauh dapat membantu. Obat ini sudah lazim digunakan untuk mengurangi peradangan pada berbagai kondisi lain.

Dan tampaknya deksametason juga membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu didorong ketika mencoba untuk melawan virus corona. Reaksi berlebihan ini, yang disebut badai sitokin, bisa mematikan.

Editor: Rizki Caturini