KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Donald Trump menghadapi tekanan yang semakin besar dari perusahaan-perusahaan AS, untuk menunda pemungutan tarif atas barang-barang impor. Pasalnya, wabah virus corona yang melanda dunia membuat ekonomi menjadi suram. Akan tetapi, langkah tersebut sepertinya tidak akan berlaku pada impor China yang bernilai US$ 360 miliar di mana barang-barang tersebut akan dikenakan tarif sebesar 25%. "Pemerintah AS tetap teguh untuk tidak mengurangi tarif khusus itu pada perdagangan China," jelas Henrietta Treyz, direktur kebijakan ekonomi Veda Partners kepada South China Morning Post (SCMP). "Sebagai gantinya, mereka akan mengurangi beberapa tarif yang lebih sederhana pada negara-negara di seluruh dunia."
Donald Trump disebut-sebut akan beri keringanan tarif, tetapi tidak untuk China
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Donald Trump menghadapi tekanan yang semakin besar dari perusahaan-perusahaan AS, untuk menunda pemungutan tarif atas barang-barang impor. Pasalnya, wabah virus corona yang melanda dunia membuat ekonomi menjadi suram. Akan tetapi, langkah tersebut sepertinya tidak akan berlaku pada impor China yang bernilai US$ 360 miliar di mana barang-barang tersebut akan dikenakan tarif sebesar 25%. "Pemerintah AS tetap teguh untuk tidak mengurangi tarif khusus itu pada perdagangan China," jelas Henrietta Treyz, direktur kebijakan ekonomi Veda Partners kepada South China Morning Post (SCMP). "Sebagai gantinya, mereka akan mengurangi beberapa tarif yang lebih sederhana pada negara-negara di seluruh dunia."