KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30%. Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp 40 triliun atau lebih setiap tahunnya. Pertumbuhan ini diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha untuk lebih efisien. CEO BSA Logistics Thomas Wenas mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien. Apalagi, angkutan logistik mereka banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat dibutuhkan. Thomas menjelaskan, perusahaan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan ada juga yang di perkotaan. “Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang handal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30%-40% dari biaya logistik,” paparnya.
Dorong efisiensi, begini jurus BSA Logistics jaga kondisi kendaraan logistik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30%. Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp 40 triliun atau lebih setiap tahunnya. Pertumbuhan ini diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha untuk lebih efisien. CEO BSA Logistics Thomas Wenas mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien. Apalagi, angkutan logistik mereka banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat dibutuhkan. Thomas menjelaskan, perusahaan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan ada juga yang di perkotaan. “Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang handal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30%-40% dari biaya logistik,” paparnya.