KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 mendorong pemerintah untuk mewujudkan kemandirian ketahanan kesehatan dalam negeri, yakni terkait dengan ketersediaan obat-obatan. Untuk mengantisipasi kelangkaan, Komisi VI DPR RI mendorong agar obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri bisa digunakan dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/2) Anggota Komisi VI Harris Turino berharap ada solusi agar obat-obat OMAI alias Obat Modern Asli Indonesia bisa masuk ke JKN. "Karena kalau tidak masuk ke JKN susah sekali. Pasar terbesarnya adalah di JKN," kata dia dalam keterangannya, Rabu (2/2). Harris yang merupakan anggota Fraksi PDIP Dapil Jawa Tengah, menyoroti berbagai isu kesehatan di Indonesia. Doktor Manajemen Stratejik tersebut menilai bahwa keberadaan JKN yang telah melayani lebih dari 200 juta penduduk Indonesia telah menjadi pasar yang dominan untuk pelaku usaha farmasi, melalui lelang ekatalog, harga obat-obatan menjadi sangat murah, sementara itu pelaku industri farmasi di Indonesia harus terus berinvestasi menambah kapasitas dan memenuhi CDOB BPOM.
Dorong Kemandirian, DPR Dukung OMAI Fitofarmaka Masuk Formularium Nasional JKN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 mendorong pemerintah untuk mewujudkan kemandirian ketahanan kesehatan dalam negeri, yakni terkait dengan ketersediaan obat-obatan. Untuk mengantisipasi kelangkaan, Komisi VI DPR RI mendorong agar obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri bisa digunakan dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/2) Anggota Komisi VI Harris Turino berharap ada solusi agar obat-obat OMAI alias Obat Modern Asli Indonesia bisa masuk ke JKN. "Karena kalau tidak masuk ke JKN susah sekali. Pasar terbesarnya adalah di JKN," kata dia dalam keterangannya, Rabu (2/2). Harris yang merupakan anggota Fraksi PDIP Dapil Jawa Tengah, menyoroti berbagai isu kesehatan di Indonesia. Doktor Manajemen Stratejik tersebut menilai bahwa keberadaan JKN yang telah melayani lebih dari 200 juta penduduk Indonesia telah menjadi pasar yang dominan untuk pelaku usaha farmasi, melalui lelang ekatalog, harga obat-obatan menjadi sangat murah, sementara itu pelaku industri farmasi di Indonesia harus terus berinvestasi menambah kapasitas dan memenuhi CDOB BPOM.