Dorong pemanfaatan gas untuk listrik, PGN (PGAS) tingkatkan utilisasi LNG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadikan pola pemanfaatan gas bumi pada sektor pembangkit listrik sebagai prioritas. Subholding gas plat merah ini mempertimbangkan masih maraknya pembangunan pembangkit listrik dengan pasokan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seiring dengan kebutuhan listrik yang terus meningkat.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, untuk mendukung program Pemerintah pada penyediaan listrik 35.000 Megawatt (MW), PGN memperkuat sistem kelistrikan DKI Jakarta dan Jawa-Bali.

Adapun penyaluran Gas Bumi di Wilayah Jawa Barat untuk pembangkit IP Priok, PJB Muara Karang, PJB Muara Tawar dan IP Cilegon.


Baca Juga: Miliki potensi 9 kargo per tahun, Perusahaan Gas Negara (PGAS) incar pasar LNG Asia

Rachmat mengatakan, emiten energi berkode PGAS di Bursa Efek Indonesia itu juga memperluas dan memperkuat infrastruktur gas bumi di wilayah Sumatera guna memenuhi kebutuhan listrik untuk pembangkit listrik PLN eksisting.

Yaitu pembangkit Sutami, New Tarahan, Mobile Power Plant (MPP) New Tarahan dan Talang Duku maupun untuk pembangkit baru lainnya.

Dia juga menyebut, PGN memberikan respon positif terhadap regulasi terkait harga gas agar lebih kompetitif. "Implementasi Kepmen ESDM 91K tahun 2020 juga menjadi respon positif PGN untuk mewujudkan target penyediaan energi listrik dengan harga yang kompetitif bagi masyarakat," kata Rachmat lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (15/8).

Dalam penyaluran gas ke pembangkit listrik, sambungnya, PGN mengandalkan infrastruktur Liquefied Natural Gas (LNG) yang sebagian besar dikelola oleh anak perusahaan.

Infrastruktur ini dinilai tepat digunakan untuk menunjang pemenuhan kebutuhan gas, khususnya untuk pembangkit listrik di negara kepulauan seperti Indonesia.

Pada aspek pembangunan fasilitas dan infrastruktur ini, PGN mengambil peranan dan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan segala peluang yang ada, di antaranya pengelolaan FSRU Lampung.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGN) incar pasar LNG Asia dengan potensi 9 kargo per tahun

Editor: Yudho Winarto