Dorong transaksi non tunai, Visa teken kerjasama dengan ALTO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Visa, penyedia pembayaran digital terdepan di dunia, dan ALTO, penyedia layanan end-to-end bank switching dan solusi pembayaran digital, mengumumkan telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk membentuk kemitraan dalam pemrosesan transaksi kartu debit di dalam negeri mulai hari ini (8/9). 

Kemitraan ini merepresentasikan komitmen jangka panjang Visa di Indonesia untuk mendukung Gerakan Nasional Nontunai dan misi Bank Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan. 

Visa akan bekerja sama dengan ALTO untuk meningkatkan kapabilitas ALTO sesuai standar kelas dunia, termasuk dalam hal keamanan, efisiensi operasional, dan manajemen risiko.


Kemitraan dengan ALTO merupakan sebuah fondasi terkini dalam komitmen jangka panjang Visa di Indonesia. Selama tiga dekade terakhir, Visa telah berkolaborasi dengan bank, merchant, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memperkenalkan inovasi teknologi pembayaran digital dan memperluas penerimaannya. 

Baca Juga: Punya penghasilan Rp 3 juta per bulan? Ini cara daftar Traveloka Paylayter Card

Pada tahun 2011, Visa meluncurkan Indonesia Acceptance Program yang merupakan inisiatif bersama klien dan para pemangku kepentingan yang telah berhasil meningkatkan penerimaan pembayaran digital hingga dua kali lipat di seluruh Indonesia.

Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengatakan, kemitraan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Visa dalam mendukung pemberdayaan ekonomi nasional dan menumbuhkan kapabilitas teknologi pembayaran dalam negeri sesuai dengan standar kelas dunia. 

“Kemitraan ini sejalan dengan strategi jangka panjang Visa untuk mendorong penerimaan dan adopsi pembayaran nontunai di Indonesia, serta memberikan dukungan penuh terhadap visi Bank Indonesia memajukan Sistem Pembayaran Nasional. Kami sepenuhnya berkomitmen berbagi keahlian dan teknologi global Visa untuk membantu meningkatkan kapabilitas keamanan, efisiensi operasional, dan manajemen risiko ALTO menjadi standar kelas dunia, mendukung Indonesia menuju masyarakat nontunai,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (8/9).

Editor: Anna Suci Perwitasari