Dorong transformasi bisnis, begini strategi Pupuk Kaltim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Kaltim terus mendorong transformasi bisnis dengan menjalankan strategi integrasi inovasi, HR strategy dan digital transformation secara terpadu dan sistematis. 

Direktur SDM dan Umum Pupuk Kaltim Meizar Effendi, mengatakan pihaknya tantangan yang kian kompleks dan dinamis, juga menuntut Pupuk Kaltim mengambil langkah strategis dalam mendukung optimalisasi dan efisiensi kinerja, khususnya meningkatkan produktivitas dan realisasi target, seperti penyelarasan proyeksi tren masa depan agar selalu siap menghadapi tantangan bisnis, serta mengoptimalkan peluang demi keberlangsungan Perusahaan. 

Baca Juga: Prospek pembayaran MTN meragukan, Pefindo sunat peringkat Wika Realty


“Saat ini kami tengah menyiapkan HR strategy sebagai salah satu aspek yang harus diintegrasikan di lingkungan Perusahaan,” kata Meizar dalam keterangannya, Jumat (15/5).

Menurut dia, HR strategy setidaknya memiliki dua peran penting yang saling terkait, di antaranya mengacu pada roadmap Perusahaan 2018-2022, yang terfokus pada Profit, People dan Planet. HR strategy juga wajib mendukung penerapan industri 4.0 berupa Portofolio Investment, Production Efficiency dan Product Diversification

Dari dua peran tersebut, HR strategy Pupuk Kaltim dirumuskan pada tujuh hal utama, yakni organisasi yang agile dan adaptif, empowering millenials, inovasi dan breakthrough project, HR digitalization, penguatan kompetensi, membangun agility dan business awareness, serta learning beyond boundaries.

Pupuk Kaltim juga menyasar pemberdayaan milenial yang kini 60% lebih dari total karyawan melalui beberapa program, seperti program Millennials Talk, dengan mengundang CEO untuk sharing knowledge terkait berbagai hal mulai kondisi Perusahaan hingga global. 

Baca Juga: Ditjen Pajak bidik Wajib Pajak Badan yang cepat pulih di 2021, seperti apa?

Selanjutnya Millennials TV, televisi lokal yang bisa dijangkau seluruh area Pupuk Kaltim, yang dikelola karyawan milenial. Ada lagi Millennials Coaching and Breakthrough Project dengan bimbingan pejabat setara general manager, serta strategizing millenials melalui penugasan pada posisi manajerial di jabatan strategis. “Saat ini ada 21 milenial yang menduduki jabatan manager, karena mereka generasi yang akan menggantikan,” lanjut Meizar. 

Editor: Tendi Mahadi